KONKRIT NEWS
Jumat, Februari 21, 2025, 18:50 WIB
Last Updated 2025-02-27T11:52:04Z
UINRIL

Pembukaan Boeing Class UIN RIL, Soroti Fenomena Hashtag ‘Kabur Aja Dulu’

Advertisement



Bandar Lampung – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung kembali menunjukkan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan industri global melalui Boeing Class. Program ini terselenggara atas kerja sama Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Karier UIN RIL, Boeing Indonesia Association, dan Synthesis Academy.


Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN RIL, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, melalui platform Zoom, Kamis (20/02/2025).


Turut hadir, Project Manager sekaligus President Boeing Indonesia Association (BIA), Veronika Andrews, MBA, serta Product Development & Production Engineer Lead, Bramantya Djermani, BSIE, MBA, CAAS. Selain itu, jajaran pimpinan universitas, wakil rektor, dekan, serta fasilitator program, Dr. Yudha Budi Abadi, MM, CEO SKI Creative Group, juga ikut serta dalam sesi pembukaan.


Boeing Class ini terdiri dari delapan pertemuan dengan total 18 Jam Pelajaran (JPL), memberikan informasi terkini seputar dunia aviasi serta peluang karier di industri terkait. Program ini diikuti oleh lebih dari 180 mahasiswa dari berbagai program studi di UIN RIL.


Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Karier, Dr Tin Amalia menyoroti fenomena yang tengah ramai di media sosial, yakni hashtag kabur aja dulu. 


Ia menekankan bahwa fenomena ini mencerminkan perasaan generasi muda terhadap situasi politik di Indonesia. Namun, ia juga menggarisbawahi bagaimana diaspora Indonesia, seperti Veronika Andrews dan Bramantya Djermani, tetap menunjukkan nasionalisme mereka dengan berkontribusi dalam pendidikan dan pengembangan SDM Indonesia melalui Boeing Class.


“Banyak diaspora yang diminta untuk berkomentar terkait fenomena ini. Apakah benar mereka kehilangan nasionalisme? Faktanya, inisiatif seperti Boeing Class justru membuktikan bahwa mereka peduli dan ingin membekali mahasiswa dengan keterampilan relevan untuk dunia kerja,” ujar Dr Tin.


Lebih lanjut, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Boeing Indonesia Association dan Synthesis Academy atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa UIN RIL untuk mendapatkan pengalaman belajar langsung dari industri aviasi, meskipun kampus ini tidak memiliki program studi teknik.


“Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa kami untuk merasakan dan mendapatkan wawasan industri, sehingga mereka lebih siap dalam dunia bisnis, manufaktur, maupun industri secara umum,” tambahnya.


Dr Tin Amalia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi besar UIN RIL dalam memastikan keterserapan lulusan pada pekerjaan yang layak serta menciptakan wirausahawan baru dari kalangan mahasiswa.


“Kami merancang kegiatan di Pusat Karier sebagai platform integratif untuk membantu lulusan mendapatkan pekerjaan yang sesuai atau membangun usaha mereka sendiri,” katanya.


Dengan menghadirkan mentor-mentor berpengalaman dari industri, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pemahaman mendalam tentang tren dan kebutuhan industri saat ini.


“Kami percaya bahwa melalui program seperti Boeing Class, mahasiswa bisa memiliki daya saing global. Ini juga langkah konkret bagi UIN RIL dalam meningkatkan reputasi dan kontribusinya di tingkat internasional,” tutupnya.