Advertisement
Bandar Lampung – Masjid Safinatul Ulum di UIN Raden Intan Lampung menjadi sorotan dalam gelaran Expo Eco Masjid, yang memamerkan 12 aspek keberlanjutan yang menjadikan masjid ini sebagai simbol harmoni antara nilai spiritual dan kelestarian lingkungan.
Ketua Tim Pengembangan Kampus Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan (TPKBBL), Suci Wulan Pawhestri, M.Si., menjelaskan, Expo ini menjadi medium untuk memperkenalkan berbagai inovasi ramah lingkungan yang diterapkan pada masjid kebanggaan kampus hijau terbaik versi UI Green Metric tersebut.
Menurutnya, Masjid Safinatul Ulum dirancang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai representasi nyata dari masjid berwawasan lingkungan yang mencerminkan komitmen UIN Raden Intan terhadap keberlanjutan.
Masjid ini berdiri megah di tengah lingkungan hijau yang asri, mencerminkan harmoni antara keberlanjutan dan nilai spiritual. Tata ruang hijau yang dikelilingi vegetasi melimpah menghadirkan suasana sejuk sekaligus memberikan suplai oksigen optimal bagi lingkungan. Dengan desain menyatu dengan alam, masjid ini menjadi contoh nyata peran tempat ibadah dalam menciptakan ruang nyaman dan penuh kedamaian.
Dalam aspek penanganan air limpasan hujan, masjid ini menggunakan sistem resapan strategis dan danau buatan yang berfungsi sebagai penampung utama. Sistem ini tidak hanya mencegah banjir tetapi juga memperindah lingkungan masjid.
Pengendalian hama diterapkan melalui penggunaan bahan bangunan berkualitas tinggi yang tahan rayap dan hama lainnya, serta perawatan kebersihan yang sesuai standar nasional.Untuk reduksi panas, masjid menggunakan lantai granit, dinding marmer, dan cat khusus yang menjaga suhu ruang tetap sejuk bahkan di tengah cuaca panas.
Piranti hemat energi seperti lampu LED dan speaker berkualitas tinggi digunakan untuk menciptakan efisiensi energi tanpa mengurangi kenyamanan jamaah.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga terlihat pada penggunaan energi terbarukan, yaitu panel surya yang memenuhi kebutuhan listrik masjid secara mandiri dan mengurangi emisi karbon.
Sistem irigasi hemat air mengoptimalkan biopori dan embung untuk memenuhi kebutuhan tanaman di sekitar masjid, tanpa mengandalkan air sumur atau PDAM.
Desain masjid juga memperhatikan refrigan fundamental, di mana sirkulasi udara alami menggantikan penggunaan AC sehingga menghindari penggunaan zat perusak ozon.
Bahan bangunan seperti kayu pada pintu utama dan mimbar dipilih dari material kayu bersertifikat yang menjamin keberlanjutan dan kualitas estetika.
Melalui ventilasi silang, masjid memaksimalkan sirkulasi udara alami yang menciptakan kenyamanan termal bagi jamaah.
Pengelolaan sampah dilakukan dengan menyediakan tempat sampah terpilah dan bekerja sama dengan Bank Sampah UIN RIL (TASARIL) untuk mendukung daur ulang.Terakhir, material akustik pada plafon masjid digunakan untuk meredam suara bising, menciptakan suasana ibadah yang khusyuk dan nyaman.Expo ini juga dilengkapi dengan foto-foto dan panel informasi tentang filosofi arsitektur Masjid Safinatul Ulum.
Expo Eco Masjid ini menjadi bagian dari rangkaian acara Dialog dan Deklarasi Lintas Iman dan Budaya yang diselenggarakan UIN Raden Intan Lampung dalam rangka Pre-BIM (Bali Interfaith Movement). Acara ini mengusung tema “Deklarasi Istiqlal dalam Spirit Tradisi Beragama di Lampung: Tradisi Beragama untuk Perdamaian Dunia” dan dihadiri oleh lebih dari 400 peserta dari berbagai lintas agama dan budaya.
Dengan semangat merawat keberagaman dan memperkuat harmoni antar umat beragama, kegiatan ini menjadi wujud dukungan UIN RIL terhadap misi Asta Cita Presiden RI dalam memperkokoh toleransi dan harmoni sosial.
Masjid Safinatul Ulum, melalui expo ini, tak hanya merepresentasikan tempat ibadah yang megah dan modern, tetapi juga menjadi inspirasi nyata dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan yang berintegrasi dengan nilai-nilai spiritual.