Advertisement
Washington, DC – Salah satu dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), Dr Hj Rini Setiawati SAg MSosI, mempresentasikan hasil risetnya di ajang bergengsi internasional pada 16th Annual Conference Indonesia Focus 2024.
Konferensi ini diadakan oleh Asian Society for International Relations and Public Affairs (ASIRPA) pada 5-6 Oktober 2024 di Kedutaan Besar Indonesia, Washington, DC. Acara ini sekaligus memperingati 75 tahun hubungan pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Dalam konferensi yang bertajuk USA-Indonesia Education, Culture, and Innovative Sustainable Development Pathways, Dr Rini membawakan presentasi berjudul “Study of Sumatran Elephant Faecal Waste Management for Community Empowerment and Environmental Conservation in Way Kambas National Park”. Riset ini dilakukan bersama dua rekan penulis lainnya, Ade Fitria Handayani dan Ghiffari Ananda Gumay, selaku dosen dan mahasiswa Pascasarjana Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Raden Intan Lampung.
Dr. Rini, dalam presentasinya menyoroti pentingnya pengelolaan limbah kotoran gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. “Kelangsungan hidup gajah Sumatera semakin terancam. Penanganan Konflik Manusia-Gajah menunjukkan bahwa meskipun interaksi cenderung semakin berkurang intensitasnya, interaksi negatif masih dapat terjadi,” ujar Dr. Rini yang juga selaku Ketua Prodi S3 PMI UIN Raden Intan Lampung itu.Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah gajah dan mengurangi kerugian bagi masyarakat
Melalui riset ini, Dr. Rini dan timnya mengusulkan solusi berkelanjutan untuk mengelola kotoran gajah sebagai sumber daya bernilai ekonomis, seperti pupuk organik dan biofuel.
“Pemanfaatan limbah kotoran gajah ini dapat menciptakan peluang ekonomi bagi penduduk lokal, sembari mendukung prinsip konservasi yang humanis,” tambahnya. Pengelolaan limbah kotoran gajah yang terukur, terpantau, dan terolah dengan baik diharapkan mampu memperbaiki keseimbangan ekosistem dan memperkuat hubungan harmonis antara manusia dan satwa liar di kawasan tersebut.
Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang presentasi ilmiah, tetapi juga memperkuat kerjasama internasional dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Dr. Rini bersama para akademisi dan peneliti lainnya turut berpartisipasi aktif dalam diskusi mengenai perubahan iklim dan lingkungan sebagai bagian dari sub tema konferensi tersebut.
ASIRPA, sebagai penyelenggara konferensi ini, dikenal memberikan ruang untuk menampilkan karya mereka di panggung global. Setiap peserta diminta mengirimkan abstrak ilmiah terlebih dahulu sebelum mendapatkan persetujuan untuk mempresentasikan karya lengkapnya di forum internasional ini.