KONKRIT NEWS
Rabu, Oktober 02, 2024, 15:39 WIB
Last Updated 2024-10-02T08:42:49Z
.Hukum dan Kriminal

Akibat Ayah Tiri Berhutang, Motor Anak Diambil Paksa, Korban Minta Pelaku Ditangkap

Advertisement

 

Lampung Tengah - Venti, seorang wanita, melaporkan kehilangan motor yang dipinjamkan kepada ibunya untuk adiknya bersekolah. Motor tersebut diambil secara paksa oleh sekelompok orang saat Venti berada di Bandar Lampung.


Venti menjelaskan bahwa pada tanggal 8 Agustus 2024, motor itu diambil oleh Nyak, Rudi, dan Kipung, sementara ibunya, Ervina Yulita, berada di rumah. "Ibu saya menahan motor itu, tetapi mereka tetap memaksa mengambilnya," ungkap Venti.


Setelah menyelidiki, Venti menemukan bahwa pengambilan motor tersebut berkaitan dengan utang suami ibunya kepada Rudi, yang berjumlah satu juta rupiah. Meskipun utang tersebut telah dilunasi, motor tidak kunjung dikembalikan dan diduga telah digelapkan.


Venti melaporkan kejadian ini ke Polsek Gunung Sugih. Saat itu, Nyak ditangkap oleh polisi karena kasus lain dan mengakui perbuatannya. Ia juga menginformasikan bahwa motor tersebut berada di Rudi.


Setelah melapor ke Polsek, akhirnya motorpun telah diamankan pihak kepolisian setempat. Namun anehnya, pelaku dugaan penipuan dna penggelapan tersebut tidak diproses atau ditangkap. 


Korban merasa heran dengan kejadian itu. "Kenapa motor bisa diamankan tetapi terduga pelaku tidak. Soal hutang, itu sudah langsung dibayar pada malam setelah motor diambil," ucap korban dengan nada kecewa, Rabu (2/10/2024).

Keluarga Venti merasa resah setelah mendapat kabar bahwa Rudi terlihat dekat rumah mereka. Mereka meminta kepada Kapolsek Gunung Sugih, AKP Abri Firdaus, Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, S.H., S.I.K., M.M., dan Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, untuk segera menangkap para pelaku yang masih berkeliaran.


Terpisah, Kapolsek Gunung Sugih Abri Firdaus saat dikonfirmasi oleh tim mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu ke atasan dalam hal ini Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah. Kemudian akan menggelar Perka tersebut sebelum melakukan langkah selanjutnya. Dalam hal ini Abri Firdaus meminta korban untuk bersabar. (Holidi)