Advertisement
Bandar Lampung - Setelah pelantikan 85 anggota DPRD Lampung periode 2024-2029, atmosfer politik di tubuh legislatif provinsi ini kian memanas.
Para anggota baru tengah berlomba menempati posisi strategis, baik di komisi maupun di pimpinan dewan. Salah satu tokoh yang mencuri perhatian adalah Yozi Rizal, politisi senior dari Partai Demokrat.
Sebagai Bendahara DPD Demokrat Lampung, Yozi yang kembali terpilih untuk periode ketiganya ini, mengungkapkan ambisi politiknya.
Ia berharap dapat ditempatkan di Komisi III DPRD Lampung, komisi yang membidangi keuangan.
“Saya berharap ditempatkan di Komisi III yang membidangi masalah keuangan, komisi ini memiliki peran untuk mengoptimalkan anggaran daerah,” ujarnya dalam wawancara, Selasa (03/09/2024).
Yozi menilai, peran Komisi III sangat krusial dalam memastikan bahwa pemerintah daerah dapat berfungsi secara optimal dengan dukungan anggaran yang memadai.
Menurutnya, untuk mendorong kemajuan daerah, pemerintah tidak bisa hanya bergantung pada metode konvensional seperti pajak atau bea balik nama.
“Saya ingin mengetahui bagaimana pemda dapat meningkatkan anggaran, tidak hanya dengan cara menarik pajak atau bea balik nama,” tegasnya.
Dalam pandangannya, sektor-sektor potensial seperti pariwisata harus menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sebagai seorang bendahara partai, Yozi menegaskan pentingnya merumuskan formula yang lebih efektif dalam menggali potensi daerah demi optimalisasi PAD. Dengan proses penyusunan alat kelengkapan dewan (AKD) yang akan segera dimulai, Yozi menaruh harapan besar agar segala sesuatunya berjalan dengan musyawarah yang baik, meskipun regulasi sudah diatur.
“Insyaallah besok atau dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan rapat penyusunan AKD. Meskipun regulasi sudah diatur, proses musyawarah tetap menjadi metode utama dalam menentukan pimpinan di masing-masing komisi,” ungkapnya.
Yozi juga mengingatkan, setelah penyusunan AKD, orientasi dan pembentukan panitia khusus (pansus) harus dilakukan secara tepat dan terencana, agar tidak menghambat kinerja DPRD Lampung.
Menurutnya, ketepatan dalam penyusunan AKD merupakan kunci kelancaran tugas dewan ke depan.
“Ketakutan kami adalah jika penyusunan AKD kurang tepat, hal ini bisa menghambat kinerja dewan,” pungkasnya.
Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, langkah-langkah Yozi Rizal menjadi sorotan.
Apakah ia akan berhasil mewujudkan visinya dalam optimalisasi anggaran daerah? Hanya waktu yang akan menjawab, sementara publik menanti hasil dari manuver politik di DPRD Lampung.