KONKRIT NEWS
Kamis, Agustus 08, 2024, 23:49 WIB
Last Updated 2024-09-05T05:49:20Z
Unila

Unila Hadiri Rapat Kerja Bersama APS-TPI

Advertisement

Bandar Lampung - Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia (APS-TPI) menggelar rapat kerja (raker) tahunan di Truntum Kuta, Kabupaten Badung, Bali, dari 6 hingga 8 Agustus 2024.


Temu kolegial ini mengumpulkan 225 peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dengan agenda utama merumuskan standar baru kurikulum untuk program studi (prodi) teknologi pendidikan di jenjang S-1, S-2, dan S-3.


Kegiatan mencakup serangkaian agenda, mulai dari rapat kerja APS-TPI hingga konferensi internasional, pameran teknologi pendidikan, city tour, dan visiting lecturer.


Temu kolegial bertujuan untuk mengevaluasi dan menyusun standar penting dalam kurikulum teknologi pendidikan, serta memberikan platform bagi akademisi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.


Dr. Rangga Firdaus, S.Kom., M.Kom., Ketua Prodi Magister Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila), bersama dosen-dosen lainnya, hadir dalam pertemuan ini.


Rapat kerja APS-TPI melibatkan tim-tim khusus yang ditugaskan untuk merumuskan berbagai aspek penting dalam kurikulum, termasuk profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan (CPL), body of knowledge, dan mata kuliah inti.


Ketua APS-TPI, Prof. Dr. Rudi Susilana, M.Si., menegaskan pentingnya pertemuan ini dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan teknologi pendidikan di Indonesia.


“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar pendidikan dengan penyesuaian kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi terkini,” ujar Prof. Rudi.


Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antaruniversitas dan institusi pendidikan untuk memperkuat jaringan akademik dan membuka peluang pertukaran ide serta inovasi.


Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., Koordinator Perumus Jenjang Doktor dan guru besar teknologi pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya, pada rapat tersebut menjelaskan, profil lulusan program doktor disesuaikan dengan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) pada level sembilan.


Lulusan program doktor akan memiliki tiga profil utama meliputi, ilmuwan teknologi pendidikan, akademisi/instruktur, dan ahli dalam pengembangan kebijakan pendidikan.


Sementara itu, Prof. Dr. Hamsi Mansur, S.Pd., M.M.Pd., Koordinator Perumus Jenjang Magister, memaparkan, lulusan program magister teknologi pendidikan akan memiliki empat peran utama, termasuk pengembang teknologi pendidikan, akademisi, konsultan pendidikan, dan pemimpin instruksional.


Dr. Mario Emilzoli, M.Pd., anggota perumus jenjang sarjana, menguraikan, lulusan program sarjana teknologi pendidikan akan memiliki empat peran utama yakni, fasilitator pembelajaran, tenaga pendidik, asisten peneliti, dan edutechnopreneur.


Penyelenggara juga memberikan penghargaan untuk karya terbaik dalam kategori buku digital, jurnal ilmiah, dan profil prodi kepada peserta pameran produk digital teknologi pendidikan.


Dosen Unila, Dr. Rangga Firdaus, S.Kom., M.Kom., meraih penghargaan dalam ketiga kategori tersebut, yang diakui sebagai kehormatan besar bagi Prodi Magister Teknologi Pendidikan FKIP Unila.


Selain itu, konferensi internasional berjalan sukses dengan banyak artikel diterbitkan di jurnal Sinta-2 yang dikelola Universitas Pendidikan Ganesha. Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., terpilih sebagai Ketua Formatur Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI), sementara Dr. Andi Kristianto terpilih sebagai Ketua APS-TPI periode 2025-2027, melanjutkan kepemimpinan Prof. Dr. Rudi Susilana.


Dr. Rangga Firdaus berharap agar lebih banyak dosen Unila dapat berpartisipasi dalam kegiatan serupa di masa depan, untuk memperoleh wawasan baru dan inspirasi dalam mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif.


City tour dan visiting lecturer memberikan kesempatan bagi peserta untuk melihat langsung penerapan teknologi dalam berbagai konteks,” pungkasnya.