KONKRIT NEWS
Selasa, Mei 21, 2024, 21:30 WIB
Last Updated 2024-05-21T17:13:24Z
.Pendidikan

AMSI Lampung Bersinergi dengan Satgas Gerakan Literasi Sekolah

Advertisement



Bandar Lampung - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Lampung berpartisipasi pada pelatihan penulisan yang diselenggarakan Satgas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Provinsi Lampung.



Pada kegiatan yang diikuti sedikitnya 50 peserta dari perwakilan pengurus GLS 15 kabupaten/kota ini, AMSI Lampung berkontribusi sebagai pemateri pada pelatihan penulisan dan penyusunan buku antologi. 


Sebelum memasuki bagian inti pelatihan penulisan, Ketua AMSI Wilayah Lampung Hendri Std mengawalinya dengan mengajak para peserta yang merupakan para guru dan kepala sekolah SMAN/SMKN untuk berdiskusi akan pentingnya literasi bagi anak didik sekaligus pendidik.


“Terlebih Lampung sudah memiliki Perda Nomor 17 tahun 2019 tentang Peningkatan Budaya Literasi. Pelatihan serupa ini merupakan salah satu upaya konkrit bagi implementasi perda tersebut. Namun hendaknya pelatihan di tataran pengurus GLS ini dapat dilanjutkan dengan menggelar pelatihan kepada pelajar,” ungkap Hendri Std saat membuka diskusi pada pelatihan yang berlangsung di Hotel De Green, Bandarlampung, Selasa (21/5/2024).


“Ini sejalan dengan instruksi Kepala Dinas Pendidikan pada pelantikan Satgas GLS Lampung di akhir tahun 2023 lalu. Dimana saat itu Bapak Sulpakar berpesan agar satgas bisa turun langsung mendampingi siswa dalam upaya meningkatkan budaya literasi,” tambahnya.


Hanya saja, sambungnya lagi, hendaknya Satgas GLS dapat menyesuaikan program kegiatannya dengan perkembangan kekinian yang sudah serba digital. Misalnya dengan menerbitkan buku antologi secara e-book atau mengaktifkan pengelolaan website yang telah dimiliki sekolah.


Menanggapi hal tersebut beberapa peserta pelatihan mengutarakan kendala yang dihadapi mereka dan sekolah. Umumnya sekolah terkendala dengan minimnya pengetahuan teknik menulis, baik yang terkategori tulisan fiksi maupun non fiksi. 


“Keinginan untuk menulis itu ada. Tapi saya tidak tahu bagaimana cara menulis yang baik dan hasilnya menjadi enak saat dibaca,” tutur Destriyana. Dirinya juga merasakan manfaat dari pelaksanaan pelatihan serupa ini dan berharap nantinya bisa mengaktifkan website di sekolahnya. 


Keluhan senada juga disampaikan peserta Heni Nur oksida. Dia juga berkeinginan memperoleh pelatihan terkait beragam jenis tulisan. “Seperti cara menulis cerpen atau puisi. Menulis artikel ilmiah atau populer juga esai,” ungkapnya.


Pelatihan penulisan yang didukung oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) se-Provinsi Lampung ini memperoleh sambutan antusias peserta. Aktivitas peserta pun terlihat tinggi yang ditunjukkan melalui berbagai pertanyaan yang diajukan dan giatnya berlatih menulis. (*)