KONKRIT NEWS
Senin, April 29, 2024, 14:33 WIB
Last Updated 2024-05-06T07:36:12Z
DaerahPemprov

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Mendagri

Advertisement



Bandar Lampung - Inspektur Provinsi Lampung Fredy mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah melalui Virtual Meeting yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, dari Ruang Command Center Lt. II Diskominfotik Provinsi Lampung, Senin (29/04/2024).


Pada pengantarnya, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian menyampaikan ucapan terimakasih Presiden Joko Widodo, dimana saat ini hampir semua Kepala Daerah sudah paham tentang inflasi dan cara mengendalikannya.


“Beliau berterima kasih karena sekarang hampir semua Kepala Daerah sudah paham tentang inflasi. Sudah paham, ngerti tentang inflasi dan cara mengendalikannya. Ini lah karena ada Rakor-Rakor kita mingguan seperti ini, sekaligus bisa diupdate terus-menerus karena sangat dinamis,” ucapnya.


Tito juga mengingatkan kembali bahwa Inflasi Nasional Tahun ke Tahun (Maret 2024 terhadap Maret 2023) berada pada angka 3,05%, naik dari sebelumnya yaitu 2,75%. Hal ini merupakan imbas dari situasi internal yaitu Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, serta situasi global yaitu Perang Rusia-Ukraina dan Konflik di Timur Tengah.


Meskipun masih relatif terkendali, Tito berharap kepala daerah tidak terlena dengan angka 3,05% tersebut karena tidak semua daerah angkanya berada pada kisaran 3,05% dan target range untuk tahun ini adalah di angka 2,5% plus minus 1%, sehingga paling rendah berada di angka 1,5% dan paling tinggi 3,5%.


Selain itu, inflasi dari bulan Januari ke Maret meningkat tajam dari mendekati 0 pada bulan Januari, 0,37% pada bulan Februari, dan 0,52% pada bulan Maret. Terutama pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.


Adapun Indeks Perkembangan Harga (IPH) Sebagai Proxy Inflasi pada Minggu IV April Tahun 2024 menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi di Indonesia cukup bagus karena mengalami deflasi, di mana Provinsi Lampung sendiri berada pada angka -1,48%.


Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan tentang Tinjauan Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga Minggu Ke-4 April 2024. Dilaporkan bahwa pada Maret 2024, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 1,42% dan andil inflasi sebesar 0,41%. Dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras, daging ayam ras, beras, cabai rawit, bawang putih, dan bawang merah. Dibandingkan dengan Februari 2024, semua komoditas tersebut kecuali beras, mengalami tren kenaikan pada Maret 2024.


Untuk Kelompok Transportasi, melihat historis data, beberapa komoditas transportasi selalu mengalami inflasi pada momentum Lebaran, seperti tarif angkutan udara, tarif angkutan dalam kota, dan tarif kereta api.


Secara nasional, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH pada Minggu keempat April mengalami kenaikan dibandingkan pada minggu sebelumnya. Jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH pada minggu keempat April 2024 berkurang. Adapun komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH untuk 10 wilayah Kabupaten/Kota dengan kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatera didominasi oleh bawang merah dan daging ayam ras.


Amalia turut memaparkan pula perkembangan beberapa komoditas yang memengaruhi perubahan IPH. Jumlah Kabupaten/Kota menurut komoditas yang mengalami kenaikan dan perlu menjadi catatan adalah seperti bawang merah yang naik di 314 Kabupaten/Kota, bawang putih yang naik di 272 Kabupaten/Kota, minyak goreng yang naik di 199 Kabupaten/Kota, dan gula pasir yang naik di 198 Kabupaten/Kota.


Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy menyampaikan bahwa Bapanas telah melakukan Gerakan Pasar Murah (GPM) Tahun 2024 terkait dengan ketersediaan dan stabilisasi pangan. Di mana realisasinya dari total 4.020 kali GPM, per tanggal 26 April 2024 telah dilaksanakan kegiatan GPM di 37 Provinsi dan 401 Kabupaten/Kota.


“Sehingga dalam hal ini Badan Pangan Nasional tentunya mengapresiasi peran aktif pemerintah dan seluruh stakeholder terkait dalam melaksanakan GPM,” ujarnya.


Pada penutupnya, Tito mengajak untuk bekerja keras dan agar setiap daerah melakukan pengecekan dan melakukan langkah-langkah sesuai dengan permasalahan masing-masing daerah agar masyarakat tidak kekurangan pangan dan harganya dapat terkendali.


“Mari kita bekerja keras dan kemudian setiap daerah silakan cek masing-masing dan melakukan langkah-langkah sesuai dengan problema masing-masing daerah. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan petunjuk, pertolongan kepada kita untuk kita membantu masyarakat agar mereka tidak kekurangan pangan dan harganya dapat terkendali,” pungkasnya.