KONKRIT NEWS
Kamis, April 18, 2024, 07:40 WIB
Last Updated 2024-04-18T08:40:04Z
Bandar Lampung

Kritik PRL Lampung, Junaidi: Berdayakan Dong Musisi Lampung

Advertisement


Bandar Lampung - Anggota DPRD Lampung Fraksi Partai Demokrat Muhammad Junaidi mengkritik gelaran Pekan Raya Lampung (PRL). Pasalnya, event tahunan Pemprov Lampung yang akan berlangsung 22 Mei - 10 Juni mendatang ini tidak melibatkan musisi lokal Lampung.


"Saya dikirim flyer pengisi acara PRL, saya jadi kecewa kenapa penyelenggara tidak memberdayakan musisi lampung. Lampung juga banyak musisi hebat," katanya.


Menurut dia, agenda tahunan milik masyarakat Lampung seharusnya diisi oleh seniman dan musisi lokal. 


"Ini kan hajatnya orang Lampung, mestinya jadi ajang unjuk prestasi bagi musisi dan seniman asal Lampung atau seniman yang mencintai Lampung," tandasnya.


Merujuk flyer acara yang diunggah di akun Instagram @pekanrayalpg itu menurutnya banyak melibatkan artis dari luar Lampung.


"Ini menunjukan bahwa penyelenggara PRL yang sekarang tidak mencintai seniman dan musisi Lampung. Bahkan boleh jadi mengecilkan keberadaan musisi Lampung. Padahal kalo berdayakan maka salary nya untuk orang Lampung juga dan kemungkinan besar uangnya beredar di Lampung," jelasnya.


Junaidi mencontohkan beberapa band asal Lampung yang sudah menasional seperti Andika Kangen Band, The Potters, Hijau Daun, dan lainnya.


"Band asal Lampung itu banyak selain Andika ada The Potters, ada Hijau Daun. Kalo mau musik senja di Lampung ada Batas Senja itu kan ada si itong. Kalau Koplo dangdut di Lampung juga ada Kipas Tua, itu band asal pringsewu, asli orang pringsewu. Yang mungkin nenek moyangnya udah ada di Lampung sejak tahun 1905," urainya.


Selain itu, kata dia, akan lebih terasa event daerah dengan kearifan lokal dengan memperkenalkan musik Lampung.


"Penyanyi solo, ada  Tam Sanjaya, ada Putra Ramadhan penyanyi sekaligus jurnalis yang lagunya viral seliweran di TikTok berjudul 'Penyampai Khasa', atau artis kenamaan lainnya yang sudah sangat dikenal masyarakat Lampung," sebutnya.


Junaidi mengaku tidak mempermasalahkan artis dari pulau Jawa yang terkenal dengan lagu jawanya. Namun, tetap membawa kearifan lokal.


"Kalau alasannya takut target pengunjung tidak makaimal, kan bisa diakali oleh panitia PRL. Misalnya ni saat hari itu Deni Caknan akan tampil, kan bisa sebelum dia perform tampilkan Tam Sanjaya bersama Khairudin atau Cik Din. Atau juga sebelum Guyon Waton Perform, kan bisa si Putra Ramadhan tampil bawain lagu dia Penyampai Khasa. Kemudian misalnya sebelum si Jona Joni, kan bisa DJ Remik orang Lampung yang jadi penampil pembuka,” usul Muhammad Junaidi. 


Dengan demikian, kata dia, PRL ini benar-benar menjadi event kebanggaan masyarakat Lampung, tidak melulu mengedepankan bisnis, tapi juga ada edukasi budaya serta berasama-sama membumingkan musik atau kesenian Lampung. 


"PRL ini juga bisa jadi ajang mengenalkan bahasa Lampung dan musik Lagu-lagu Lampung ke pengunjung," tegasnya.


Masih merinci seniman Lampung yang layak tampil di PRL, Junaidi mengatakan musisi Lampung berbagai gender.


"Dari ambarawa Pringsewu ada itu Mualana Ardiyansyah, kalo penyanyi dangdut Primadona Bintang Pantura asal Ambarawa juga ada si Nathalia. Juara bintang pantura Indosiar ada yang asal Lampung Vindi Artika asal metro. 


DJ Remik juga banyak, itu ada yang sering nongol di TikTok, Syla Musik itu saya tau asli orang lampung. Yang lain juga banyak, asal metro ada DJ Abdi, dari Lampung Tengah juga ada," ungkapnya. (*)