Advertisement
Bandar Lampung – Pusat Pengembangan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) sebagai unit kerja yang mempunyai tugas mengelola dan mengembangkan kerjasama bisnis melakukan terobosan baru terkait dengan optimalisasi pengelolaan aset Barang Milik Negara (BMN).
Upaya-upaya peningkatan pendapatan kampus dilakukan dengan melakukan pemetaan dan promosi potensi BMN. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Bisnis Dr Evi Ekawati SE MSi pada hari kedua pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) 2024 di Ballroom kampus setempat, Rabu (21/02/2024).
Dalam paparannya Dr Evi mengajak seluruh unit kerja di lingkungan UIN RIL terlibat dalam upaya mewujudkan beragam unit bisnis yang dapat menopang pengembangan bisnis berkelanjutan. “Mari kita manfaatkan aset BMN yang sudah ada dengan optimal dan buka seluas-luasnya kerjasama dengan pemerintah dan swasta,” ungkapnya.
Sebagai kampus Badan Layanan Umum (BLU), UIN RIL melalui Pusat Pengembangan Bisnis melakukan pengembangan layanan dan mengoptimalkan sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan, baik akademik maupun non akademik.
Respon positif diberikan oleh para peserta Raker, diantaranya Ketua Senat UIN RIL Prof Dr Idham Khalid MAg. Dalam kapasitasnya sebagai dewan pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik, Prof Idham memberikan tanggapannya terkait roadmap bisnis. “
Roadmap dipastikan menggambarkan UIN RIL sebagai kampus BLU, melalui Pusat Bisnis hendaknya melakukan pengembangan layanan dan optimalisasi sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan, baik akademik maupun non akademik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr Evi menguraikan beragam unit bisnis yang sudah dijalankan pada tahun 2023 dan akan tetap terus dioptimalkan pendapatannya pada tahun 2024 yaitu pengelolaan GSG KH Ahmad Hanafiah, Ballroom Raden Intan, Sport Center, Kios dan Kantin, Guest House, Sepeda, Lahan ATM dan lain sebagainya.
“Untuk tahun 2024 ini, kita tetap mengoptimalkan aset BMN yang sudah ada, dan akan melakukan terobosan-terobosan baru pada tahun mendatang yang mana tahapannya sudah mulai dilakukan”, tambah Dr Evi yang juga anggota tim Perumus dalam Raker tersebut.
Lebih lanjut Dr Evi mengatakan bahwa layanan jasa berbasis akademik dan umum juga mempunyai potensi bisnis. “Fakultas dan Unit Kerja mempunyai potensi yang cukup besar dalam layanan jasa berbasis akademik ini,” ujarnya.
Sementara pengembangan bisnis berbasis umum berupa kerjasama percetakan dan air minum dalam kemasan dalam tahap realisasi. Sumber pendanaan lainnya adalah klinik, pengelolaan pusat diklat, layanan asesmen, dan dapur sehat.
Berbagai rumusan unit bisnis baru yang dijadikan target 2024 ini, tidak lain dalam rangka mendukung kemandirian kampus dalam pencapaian visi misi UIN RIL, sehingga kampus lebih mandiri dari sisi keuangan yang akan berdampak pada kualitas kampus.