Advertisement
Bandar Lampung – Program prioritas terkait digitalisasi terus diupayakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL). Diantaranya digitalisasi seluruh layanan akademik dan non akademik. Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong perolehan status akreditasi unggul dan berdaya saing di tingkat nasional.
Hari kedua Rapat Kerja (Raker) UIN RIL, Rabu (21/02/2024) bertempat di Ballroom kampus, hadir narasumber dalam panel session Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN RIL yaitu Dr Achi Rinaldi MSi.
PTIPD sebagai pengelola teknologi informasi mengupayakan pengembangan sistem informasi sebagai salah satu unsur penunjang penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Sistem informasi menjadi faktor pendukung keberhasilan internasionalisasi kampus dan kemandirian bisnis,” ujar Dr Achi. Ketiganya, tambah Dr Achi “merupakan pilar pencapaian visi UIN RIL menjadi rujukan internasional pada tahun 2035”.
Aplikasi Data Barang dan Ruangan (DBR) untuk pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan aplikasi web service untuk feeder PDDIKTI adalah diantara layanan akademik dan non akademik yang sudah diupayakan oleh PTIPD.
Lebih lanjut Dr Achi menyampaikan rasa bangga dan syukur atas capaian UIN RIL pada tahun 2023 terkait dengan digitalisasi. “Kita semua patut bangga dan bersyukur bahwa UIN RIL mendapatkan penghargaan sebagai Satker Terbaik Kesiapan Implementasi Digitalisasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Mahasiswa oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung,” ujarnya.
Satu lagi prestasi membanggakan, tambahnya “yaitu UIN RIL mendapatkan peringkat ke-3 terbaik untuk PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) se-Indonesia berdasarkan pemeringkatan Webometric periode Januari 2024.”
Prestasi tersebut ungkap Dr Achi akan terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. “Seluruh layanan di kampus ini akan kita digitalkan,” tandasnya. “Walaupun memang terdapat kendala-kendala diantaranya serangan siber yang sangat masif, sehingga menyebabkan terganggunya proses layanan akademik dan non akademik, tidak ada masalah, akan kita upayakan solusinya,” ungkapnya.
Ungkapan optimis tersebut mengakhiri sesi Raker yang dihadiri oleh seluruh pimpinan di lingkungan UIN RIL yang berjumlah sekitar 308 orang.