Advertisement
BEKRI - Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN VII Unit Bekri, Lampung Tengah memperoleh predikat Terbaik se PTPN VII pada 2023. Indikator utama penilaian terfokus kepada aspek Teknik dan Pengolahan yang dinilai paling efektif dan efisien dengan output kualitas terbaik dan kuantitas maksimal.
Kerja keras tim yang dikendalikan Agus Faroni sebagai manajer memberikan dampak signifikan bagi perusahaan. Saat ditanya apa yang menjadi kunci keberhasilan pabrik yang dikelola, Agus menjawab dengan satu kata; “Sinergis”.
“Intinya sinergis, ya. Sinergis dalam hal ini bertitik berat kepada kekompakan tim. Sebab, proses produksi di PTPN VII Unit Bekri yang memiliki kebun dan pabrik ini seperti mata rantai. Jika satu saja terputus, maka semua sistem yang merupakan siklus besar akan terhambat,” kata Manajer yang pernah menjabat Sekretaris Perusahaan PTPN VII ini.
Lebih detail, Agus memerinci ada tiga faktor kunci dalam cakupan kata “sinergis” itu. Pertama, semua personel atau individu dalam sistem kerja perusahaan memiliki minat yang kuat untuk terus menerus menambah pengetahuan dan keterampilan. Dalam konteks ini, Agus Faroni menyoroti aspek manusia atau SDM menjadi faktor utama. Sebab, secanggih apapun mesin dan sebaik apapun tanaman, jika dirawat oleh manusia yang tidak punya niat bagik, pengetahuan, dan keterampilan, hasilnya tidak akan maksimal.
“Pada sistem kerja yang berhasil itu selalu berisi orang-orang atau SDM yang kualified. Dalam hal ini, kualifikasi orang-orang itu harus juga memiliki tiga faktor sebagai dasar. Pertama knowledge atau pengetahuan, kedua kompetensi atau keterampilan, dan ketiga attitude yang saya terjemahkan secara bebas dengan istilah niat baik. Itu wajib,” kata Agus yang telah berkarir di PTPN VII selama 27 tahun ini.
Faktor kunci kedua, kata dia, adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Agus mengatakan, faktor ini memang sering dianggap sebagai faktor yang sering diabaikan. Namun, sebagai suatu aspek dalam sistem, jika terjadi satu saja gangguan kesehatan dan keselamatan, maka sistem akan terhenti.
Sedangkan faktor kunci ketiga menurut Agus Faroni adalah kesatuan visi bersama dalam tim yang solid. Hal ini menjadi faktor kunci yang sangat vital untuk mencapai kinerja terbaik.
“Kami di (PTPN VII ) Unit Bekri ini mengelola kebun yang luasnya lebih dari empat ribu hektare. Satu komplek pabrik dengan dua unit sistem pengolahan, yakni Pabrik Kelapa Sawit dengan hasil produk CPO dan satu unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan hasil produk minyak inti sawit atau kernel dan bungkil. Ini melibatkan ratusan orang karyawan dan ratusan orang di luar karyawan yang ikut beraktivitas. Nah, menjaga kekompakan ratusan orang ini yang menjadi kunci suksesnya,” kata dia.
Agus mengatakan, dari ratusan manusia yang beraktivitas dalam sistem, manajemen tidak hanya mengurus dan mengkondisikan karyawan saja. Sebab, kata dia, selain ratusan karyawan, ratusan orang lainnya yang beraktivitas produktif dalam sistem ini adalah pihak luar. Oleh karena itu, kekompakan tim di dalam manajemen juga harus didukung orang-orang dari pihak luar yang berkomitmen menjaga ritme kerja.
“Pengalaman saya sebagai Manajer Unit mengajarkan bahwa baik saja di dalam manajemen tidak cukup. Knowledge, komptetensi, dan attitude atau niat baik semua karyawan tidak cukup. Sebab, kita bekerja memang harus berhubungan dengan pihak luar, baik secara kelembagaan maupun personel,” kata dia.
Pihak ekternal yang dimaksud Agus meliputi banyak pihak. Banyak orang yang ikut mendapat manfaat rezeki dari aktivitas perusahaan, seperti sopir, pekerja bongkar-muat, pekerja borongan, pekerja pendukung produksi, pekerja pendukung operasional pabrik, hingga para pedagang yang menopang kebutuhan harian pekerja.
Selain itu, lancarnya semua proses produksi di PTPN VII Unit Bekri, menurut Agus Faroni adalah baiknya hubungan dengan berbagai pihak stakeholder. Suasana kondusif usaha, tambah Agus, akan terbangun jika PTPN VII yang merupakan perusahaan agro dengan aset berada di tengah masyarakat harus harmonis dengan tetangga.
“Kita tahu, suatu perusahaan akan lancar operasionalnya jika situasi lingkungan kondusif. Apalagi seperti PTPN VII ini yang aset, terutama kebunnya memang berada di tengah masyarakat. Jadi, unsur harmoni tetangga itu kunci yang sangat penting,” kata dia.
Agus menjelaskan, PTPN VII Unit Bekri memiliki kebun 4.324 hektare dengan dua Pabrik yaitu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas olah 40 Ton TBS/Jam. Sedangkan Pabrik Inti Sawit (PIS) dengan kapasitas olah 50 Ton/Hari menghasilkan produk Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Mill (PKM) atau Bungkil.
Di bulan Agustus ini, capaian kinerja PKS Bekri di bidang Teknik dan Pengolahan, untuk Rendemen MS Bekri mencapai 21,79 persen, Utilitas PKS diangka 81.36%, Rendemen IS Bekri 3.53%. Sementara itu, angka losses alias kehilangan produksi pada proses pengolahan CPO sebesar 1.48%, losses pada Inti Sawit 0.54%.
Sedangkan untuk mutu, produksi yang dihasilkan PKS Bekri ini untuk Mutu MS ALB 3.53%; Kadar Air 0.40%; Kadar Kotoran 0.011%. Untuk Mutu Inti Sawit ALB 1.85% dan Harga Pokok Produksi (HPP) (Rp/Kg) Rp 386,27.
Lebih lanjut Agus menjelaskan guna mempertahankan kirnerja terbaik ini, ada beberapa upaya. Diantaranya dengan memberikan pelatihan kepada karyawan.
“Kita akan terus menjaga kualitas buah dan tanaman. Sehingga untuk panen pun harus teratur. Karyawan selalu mendapatkan pelatihan dan seminar yang diadakan PTPN VII berkaitan dengan Teknik dan Pengolahan kelapa sawit. Saya juga sering membaca buku dan artikel tentang kelapa sawit. Selain itu, saya juga sering berdiskusi dengan rekan kerja dan ahli di bidang kelapa sawit,” kata Agus.
Bekri ini merupakan kebun yang pontensial. Manajemen melakukan pemupukan secara proporsional ditambah tandan kosong (tankos) yang ditebar ke bawah pohon sehingga penyerapan pupuk lebih efektif. Tankos mempunyai fungsi lain selain sebagai pupuk bagi tanaman kelapa sawit, juga mempunyai fungsi dalam menyerap dan menahan air, sehingga dapat mempertahankan kelembaban tanah. Dengan terjaganya kelembaban tanah maka ketersediaan air bagi tanaman kelapa sawit tetap ada, dan proses pertumbuhan akar tetap baik.
Selain itu, tambah Agus, manajemen juga terus menjaga keselamatan kerja. Pihaknya terus memastikan para karyawan yang bekerja di pabrik bisa kerja dengan aman dan nyaman.
“Kami menerapkan standar keselamatan dan keamanan kerja yang tinggi. Selain itu, saya juga selalu memberikan pelatihan keselamatan dan keamanan kerja kepada karyawan saya. Hal ini inline dengan kebijakan manajemen terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang menjadi fokus dari manajemen PTPN VII saat ini.
Sementara Asisten Kepala PKS Bekri Irfan Adysurya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim atas capaian yag telah dicapai. Menurutnya, untuk mencapai kinerja yang terbaik ada beberapa inovasi yang dilakukan di PKS Bekri. Diantaranya, dengan adanya penambahan strainer pada cerobong press untuk mengoptimalkan oil fresh pada proses pengepressan. Sehingga serabut yang dihasilkan lebih kering.
Selain itu, dilakukan juga upaya recovery losses pada air kondensat rebusan melalui pemanfaatan air kondensat rebusan sebagai water dillution. Sehingga losses yang ada di air kondensat masih tercover jadi minyak produksi. Dan penambahan balance tank sekaligus berfungai sebagai reducer umpan ke CST sehingga aliran dapat kontinyu dan meminimalisir turbulensi.
“Dalam bekerja ini memang harus melakukan inovasi. Paling tidak harus ada perbaikan di 3M. Yang pertama manusia nya harus diperbaiki, dalam artian harus disiplin untuk menjalankan SOP nya. Kedua Metode SOP bener benar diterapkan atau tidak. Harus sering sering dicek dengan normanya. Dan ketiga Mesinnya atau instalasinya, ini juga harus diperbaiki. Karena ada losis bisa akibat mesin yang tidak bagus. Dan yang paling penting membangun timwork,” kata dia.
Untuk perbaikan mesin, di PKS Bekri kita lakukan skala prioritas. Saat perencanaan maving perencanaan RKAP harus bener menentukan skala prioritas. Karena saat pembahasan pasti kita harus menentukan pilihan mana yang skala prioritas.
Bicara target produksi, tahun 2023 ini rendemennya ditargetkan 22,33 persen. Dan untuk Bekri sudah mencapai 21,79 persen. Dan untuk target rendemen tahunannya dianga 21,32 persen saat ini sudah tercapai. (***)