Advertisement
TULANGBAWANG - Ketua Komite SMP Bina Bhakti Kabupaten Tulangbawang, Rohmad, yang juga sebagai ketua Panitia Pembangunan Swakelola (P2S) merasa tidak dilibatkan dalam pembangunan sekolah setempat dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan setempat tahun 2023.
Diketahui, SMP Bina Bakti mendapatkan alokasi Pembangunan ruang Tata Usaha (TU) beserta prabotnya senilai Rp.361.937.000, pembangunan rumah dinas guru beserta prabotnya senilai Rp.247.822.000, dan pembangunan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) beserta prabotnya senilai Rp.269.718.000.
Menurut Rohmad, baik keuangan dan belanja material dan kontruksi hingga upah tenaga kerja langsung dikelola oleh kepala sekolah Maskur.
"Benar saya sebagai ketua komite SMP Bina Bakti, tapi saya tidak terlibat langsung dalam pembangunan sekolah. Saya sebagai ketua komite tapi tidak merasa sebagai Panitia Pembangunan Swakelola Sekolah. Semua mengenai keuangan dan belanja langsung ditangani oleh Abah Maskur selaku kepala Sekolah," terang Rohmad kepada wartawan belum lama ini.
Dirinya menjelaskan, awalnya dirinya memang benar diperintahkan oleh kepala sekolah untuk mencari tukang namun tidak diberikan kewenangan untuk menggunaka anggaran ataupun kewenangan untuk belanja material, belanja kontruksi maupun upah tenaga kerja.
"Silahkan tanyakan langsung kepada Abah (Kepala Sekolah SMP Bina Bakti, Maskur) kalau soal anggaran. Karena saya selaku Komite tidak tahu-menahu," terangnya.
Ia menambahkan dirinya sempat mengadakan rapat komite untuk membahas terkait hal tersebut. Bahkan beberapa komite sekolah menyatakan akan mengundurkan diri dari panitia pembangunan swakelola sekolah.
"Tapi saya tegaskan kita selaku Komite SMP Bina Bakti tidak boleh mundur hanya karena tidak dilibatkan dalam pembangunan sekolah oleh kepala sekolah. Komite harus tetap mengawasi dan mengawal pembangunan sampai selesai dan hasilnya baik dan maksimal," tegasnya.
Dirinya sempat dimasukan kedalam grup Panitia Pembangunan Swakelola Sekolah dalam aplikasi WhatsApp oleh Kepala Sekolah.
"Dalam grup itu tertera tim Panitia satu yakni pak Mul dan tim dua yakni saya. Kemudian tim pengawas satu pak Wardi dan tim pengawas dua bang Rizal," imbuhnya.
Mengenai persoalan ini Kepala SMP Bina Bakti Maskur belum bisa dikonfirmasi. Beberapa guru SMP Bina Bakti juga enggan memberikan keterangan terkait hal ini.
"Silahkan tanyakan langsung ke Komite dan Panitia Pembangunan Swakelola Sekolah pak Rohmad atau langsung kepada Kepala Sekolah pak Maskur," ujar guru setempat.