Advertisement
SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang merupakan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara (III) Persero terus melakukan terobosan dengan meluncurkan produk cerutu kualitas dunia. Tidak berhenti di Golden Djawa, PTPN X akan terus mengolah formula baru untuk menciptakan produk-produk cerutu berkualitas.
Nama Golden Djawa sudah semakin dikenal di kalangan pecinta cerutu. Bahkan maestro jazz tanah air yang juga penggemar cerutu, Idang Rasjidi menyebut Golden Djawa memiliki cita rasa lebih baik dibandingkan cerutu Kuba.
Memperkenalkan produk cerutu lokal berkualitas premium memang bukan hal yang mudah. Sekretaris Perusahaan PTPN X, Aris Handoyo menuturkan mulai dikenal dan diterimanya Cerutu Golden Djawa produksi PTPN X ini merupakan buah dari penjuangan seluruh karyawan perusahaan milik negara ini.
Selama ini, sambung Aris, pihaknya hanya fokus mengembangkan dan mengekspor raw material daundaun tembakau ke negara di belahan Eropa dan Amerika. Hingga suatu saat, pihaknya melihat banyak sekali produk-produk cerutu yang masuk ke Indonesia dan mereka menguasai hampir 95 persen market yang ada di Indonesia. “Otomatis ini mengugah kami sebagai anak bangsa, bagaimana kami yang sudah bisa menguasai pasar Eropa dan Amerika ini bisa menciptakan suatu produk bergengsi,” tuturnya.
Aris menambahkan selama ini dirinya melihat bahwa cerutu telah menjadi salah satu produk yang menjadi sarana diplomasi, baik itu di tingkat pemimpin negara maupun antar-perusahaan di seluruh dunia. ”Kami pun mulai mendisain suatu produk yang akan mampu diterima oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional,” imbuhnya.
Berbagai upaya telah dicoba, jelas Aris, untuk mendisain produk cerutu Golden Djawa Bukti PTPN X Handal dari Hulu ke Hilir produksi PTPN X ini. Pertama, pihaknya melakukan benchmark terhadap negara-negara yang selama ini dianggap sebagai cigar country seperti Kuba, juga negara-negara baru yang konsumsi cerutunya tengah berkembang seperti Swiss, Inggris, Amerika dan negara-negara Amerika Selatan.
“Produk-produk mereka kita pelajari, apa saja keunggulannya dan apa saja perbedaan dengan produk dan program milik kita. Setelah kami pelajari, perbedaannya hanya pada edukuasi pasar,” tegasnya.
Aris mengungkapkan, selama ini produk-produk raw material PTPN X bisa diterima oleh semua pabrik cerutu di semua belahan dunia.
“Yang menarik adalah, barang-barang yang bisa dikatakan low class, low grade di kita justru menjadi bahan yang berharga di negara-negara penghasil cerutu tersebut. Dari sanalah, kami mulai mencoba melakukan mix dengan produk kita sendiri mulai dari wrapper, filler dan ternyata setelah kita melakukan beberapa kali trial ternyata hasilnya tidak kalah dengan produk yang dihasilkan oleh negaranegara termaju di dunia cigar tersebut,” ulas Aris.
Pria asal Jember ini, menerangkan untuk mendesain cerutu Golden Djawa ini, pihaknya menghabiskan waktu selama hampir tiga tahun. Golden Djawa ini pun telah dinikmati oleh beberapa orang yang bisa dikatakan sebagai The Father of Cigar Indonesia seperti Idang Rasjidi dan Arifin Panigoro.
“Beliau menjadi counter part kita dan kami selalu memberikan produk kepada mereka untuk dicoba. Apakah secara kualitas cerutu kita ada di bawah produk mereka atau sama, atau bahkan lebih bagus dari produk cerutu yang ada,” tuturnya.
Selama hampir tiga tahun ini, jelas Aris, pihaknya ternyata sudah mendesain 32 tipe cerutu. Dari jumlah tersebut, 16 tipe mendapat rekomendasi dari para the father of cigar Indonesia karena memiliki citarasa cerutu kualitas dunia dan tidak kalah dengan produk yang sudah ada.
“Padahal itu masih tahap awal, kita masih mencoba meramu filler-filler yang kita pakai. Tetapi mereka menyatakan tidak kalah dan hampir sama dengan produk cerutu kualitas tinggi. Hal ini membuat kita semakin bersemangat lagi dan akhirnya terciptalah suatu komposisi tertentu yang mana hasilnya dari 16 tipe tersebut ternyata ada empat tipe yang memiliki rasa berkualitas tinggi,” paparnya.
Aris menegaskan dari empat ramuan yang berkualitas tinggi itulah salah satunya menjadi produk yang sudah diterima masyarakat yaitu Golden Djawa. Salah satu cerutu premium yang ada di Indonesia.
“Cerutu saat ini mulai diterima oleh kalangan anak muda yang membentuk cigar club yang banyak sekali baik di Jakarta, Bali bahkan di Surabaya. Dari banyaknya cigar club di tanah air, tentu kami berharap mereka bisa melihat dan melirik produk cerutu lokal Indonesia yang memiliki kualitas tak kalah dengan produk premium dari luar,” terangnya.