Advertisement
Lubuklinggau – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama DPR-RI Komisi X gelar bimbingan teknis di Kota Lubuklinggau untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif dengan strategi promosi berbasis branding dan media digital. Bimbingan Teknis yang digelar pada Sabtu (5/8), di Hotel Dafam, para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM setempat mendapatkan pencerahan dari narasumber profesional dan tokoh-tokoh berpengaruh di bidangnya.
Acara yang dihadiri oleh 65 pelaku ekonomi kreatif dari Lubuklinggau ini dibuka dengan semangat kebangsaan, ditandai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti oleh pembacaan doa dan tarian tradisional daerah. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dukungan Pemerintah Kota Lubuklinggau terhadap implementasi Pelaksanaan Ekonomi Kreatif berbasis Kekayaan Intelektual, sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 24 Tahun 2022.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Lubuklinggau, Bapak Sodri Amri, dalam sambutannya menyampaikan komitmen Pemerintah Kota dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui peran strategis media sosial dan aplikasi digital. *"Payo Ngelon Ke Lubuklinggau 23.3.23"*, sebuah branding yang menarik, akan menjadi tonggak dalam mempromosikan Kota Lubuklinggau sebagai pusat ekonomi kreatif dan destinasi pariwisata.
Ibu Erwita Dianti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, mengungkapkan tujuan bimbingan teknis ini adalah untuk memajukan produk-produk ekraf dari Lubuklinggau melalui media digital. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan era globalisasi yang semakin maju untuk mengenalkan produk lokal hingga tingkat nasional dan internasional.
Acara resmi dibuka oleh Bapak Mustafa Kamal, Anggota Komisi X DPR-RI, yang mendorong peningkatan kualitas SDM di Lubuklinggau melalui kegiatan seperti ini. Dengan pertumbuhan koneksi langsung ke Jakarta melalui bandara dan potensi ekonomi kreatif yang kuat, Kota Lubuklinggau siap menjadi pusat perhatian investasi. Bapak Mustafa Kamal juga menekankan peran penting branding dan media digital dalam menghadapi persaingan bisnis modern.
Pada sesi pertama, narasumber Bapak Sujonsen membahas tentang pentingnya membangun merek yang kuat dalam produk. Beliau juga berbagi strategi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi UMKM pasca pandemi, termasuk investasi dalam pengembangan keterampilan digital dan kolaborasi lintas sektor.
Sesi kedua melibatkan paparan dari Bapak Belly Argo tentang strategi pemasaran melalui media digital. Ia memberikan wawasan mengenai pengoptimalan konten dan media, serta solusi untuk mengatasi hambatan dalam pemasaran digital.
Acara berlanjut dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan pandangan lebih dalam mengenai strategi promosi ekonomi kreatif. Acara ditutup dengan semarak, melalui makan siang bersama sambil berbincang dan berdiskusi lebih lanjut.
Bimbingan teknis ini menjadi tonggak awal bagi pelaku ekonomi kreatif Lubuklinggau untuk meraih peluang di era digital. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan ekonomi kreatif Kota Lubuklinggau semakin berkembang pesat dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.