Advertisement
Lubuklinggau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Komisi X DPR-RI dan Pemerintah Kota Lubuklinggau menggelar Bimbingan Teknis tentang Strategi Promosi Pemasaran Ekonomi Kreatif melalui Branding dan Media Digital pada Sabtu (5/8). Acara tersebut diadakan di Hotel Dafam dan dihadiri oleh perwakilan eksternal dan internal serta 65 pelaku Ekonomi Kreatif dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kota Lubuklinggau.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" serta pembacaan doa dan tarian tradisional daerah Lubuklinggau sebagai pembukaan. Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Lubuklinggau, Bapak Sodri Amri, mewakili Kepala Dinas Pariwisata, dalam sambutannya mengungkapkan dukungan penuh terhadap program pemerintah pusat terkait Ekonomi Kreatif berbasis Kekayaan Intelektual. Dalam upaya untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, Kota Lubuklinggau meluncurkan branding "Payo Ngelon Ke Lubuklinggau 23.3.23" dengan fokus pada peran media sosial dan aplikasi lainnya.
Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Ibu Erwita Dianti, menyatakan bahwa bimbingan teknis ini bertujuan untuk membantu pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Lubuklinggau mengembangkan dan mempromosikan produk melalui media digital. Ini memungkinkan produk-produk lokal dikenal secara luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia, memanfaatkan era globalisasi dan kemajuan teknologi.
Bapak Mustafa Kamal, Anggota Komisi X DPR RI, secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutan pembukaannya, ia mengemukakan pentingnya peningkatan kualitas SDM di Kota Lubuklinggau, terutama dengan adanya bandara yang mendukung konektivitas langsung ke Jakarta. Beliau juga menekankan potensi investasi yang dapat mengembangkan wilayah ini, meratakan perekonomian, dan memanfaatkan kreativitas pelaku Ekonomi Kreatif dalam bersaing di platform digital.
Dalam sesi pertama, narasumber Bapak Sujonsen menyoroti pentingnya pembentukan merek dalam produk. Ia menunjukkan bahwa Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar dan tingginya penggunaan internet dan media sosial, memiliki potensi daya beli yang signifikan. Bapak Sujonsen juga membahas tantangan yang dihadapi UMKM pasca pandemi Covid-19 dan memberikan solusi untuk mengantisipasi perubahan tersebut.
Pada sesi kedua, Bapak Belly Argo memberikan paparan tentang strategi pemasaran melalui media digital. Ia membahas pentingnya menargetkan pasar dengan tepat, optimalisasi media sosial, dan konten yang menarik. Bapak Argo juga memberikan solusi atas tantangan dalam pemasaran digital, seperti keterbatasan sumber daya dan keterampilan.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi aktif antara peserta dan narasumber, serta diakhiri dengan makan siang bersama. Diharapkan bahwa acara ini akan memberikan manfaat nyata bagi para pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Lubuklinggau dalam mengembangkan bisnis mereka melalui branding dan media digital.