Advertisement
Pesawaran - Malam puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-118 Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, dimeriahkan pertunjukan ayang kulit, Sabtu (12/8/2023).
Selain itu, acara yang dipusatkan di halaman kantor Desa setempat, juga dikukuhkan pengurus DPD Pujakesuma Kabupaten Pesawaran.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, seluruh elemen masyarakat Desa Bagelen untuk terus mempertahankan dan meningkatkan hal yang telah dicapai saat ini. Sehingga kedepannya dapat semakin berkembang ke arah yang lebih maju dan menjadi desa yang produktif, mandiri serta teladan bagi desa-desa di Kabupaten Pesawaran.
"Desa Bagelen ini tidak punya minyak atau batubara. Tapi bagimana biar desa ini bisa sugih dengan menggali potensi dan skill dari pada masyarakat." ujarnya
Dendi sangat berterimakasih dengan kemajuan Desa Bagelen yang sangat signifikan. Semenjak ia memimpin dari tahun 2016, Desa Bagelen semakin maju berkat peran serta seluruh lapisan masyarakat.
Apalagi, Desa Bagelen memiliki sejarah panjang sebagai lokasi Transmigrasi pertama di Lampung bahkan di Indonesia. Sejak tahun 1905 hingga 1930, perkembangan sosial, budaya dan ekonomi banyak terjadi di daerah Gedongtataan,
"Selama 118 tahun ini, para pendiri Desa Bagelen tentu berharap masyarakat tetap semangat. Dari Jawa dipindahkan kesini biar lebih maju dan makmur. Makanya, berfikir lebih maju, karena Bagelen ini punya segalanya," imbuh Dendi.
Orang nomor satu di Bumi Andan Jejama ini menambahkan, peringatan HUT Desa menjadi momentum untuk instropeksi bersama antara pemerintah maupun masyarakat. Hal itu sekaligus menetapkan hati berupa kebulatan tekad, guna meningkatkan kesejahteraan, kemajuan dan kemakmuran wilayah.
"Bersih Desa merupakan tradisi leluhur yang selayaknya tetap dipertahankan. Hal ini merupakan wujud budaya masyarakat yang patut dihargai dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menjadikan desa aman, tenteram, sejahtera serta gemah ripah loh jinawi," kata Bupati.
Diakhir sambutannya, Bupati mengaku Pemerintah Kabupaten Pesawaran akan selalu mendukung upaya masyarakat dalam menjaga kearifan lokal. Itu semua merupakan salah satu cara mempertahankan karakter dan jati diri bangsa.
Sedangkan pewayangan merupakan satu ikon seni budaya yang harus terus di pertahankan. Karena apa yang disampaikan dalam lakon pewayangan memiliki kandungan filosofi tinggi tentang kehidupan bermasyarkat.
"Selain suku asli Lampung, di Kabupaten Pesawaran juga berdiam berbagai suku lain seperti Jawa, Sunda, Padang, Batak, Bali dan suku lainnya. Semuanya hidup rukun berdampingan dan saling menghormati. Tentunya hal ini tidak lepas dari sikap toleransi yang begitu kuat diantara penduduk dari berbgai suku tersebut," pungkas Bupati.
Kepala Desa Bagelen Merdi Parmanto, mengucapkan terimakasih atas dukungan penuh yang diberikan Pemkab Pesawaran dan Pemprov Lampung demi kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya.
"Saya masih ingat pesan Pak Bupati sebelum menjabat Kepala Desa. Harus banyak-banyak bersabar dan Alhamdlulilah petuah itu yang selalu saya ingat," kata Merdi Parmanto. (*)