KONKRIT NEWS
Senin, Juli 17, 2023, 21:37 WIB
Last Updated 2023-07-17T14:37:46Z
pesawaran

Sudah Tidak Ada Fasilitas, Tiket Masuk Pahawang Pun Rentan Penyimpangan

Advertisement


Pesawaran - Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas terkait sedang giat-giatnya melakukan peningkatan PAD dari sektor Pariwisata khususnya Pahawang yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa setempat. 


Berdasarkan hasil rapat bersama antara Dinas Pariwisata Pesawaran dan Pemerintah Desa Pahawang beberapa waktu lalu telah memutuskan dan menetapkan nominal tiket masuk lokasi spot yang berada di area Desa Pahwang. Dengan menetapkan angka Rp 10.000 perorang diharapkan bisa benar-benar mampu meningkatkan PAD yang berguna juga untuk meningkatkan fasilitas wisata di lokasi tersebut. Dari nomonal Rp. 10.000 itu masuk ke PAD Rp. 4000 dan asuransi Rp. 1000 sedangkan sisanya masuk kedalam rekening BumDes sebesar Rp. 5000.


Namun sangat disayangkan, belum berjalan lama sudah mulai adanya dugaan praktik-praktik penyimpangan yang dilakukan oleh oknum petugas tiket Desa Wisata Pulau Pahawang. Pasalnya, berdasarkan temuan di Lapangan dan beberapa aduan dari agen travel setempat telah ditemukan adanya penjualan tiket yang seharusnya satu tiket dan sudah mempunyai nomor diperuntukan untuk satu orang serta melalui e-tiket, namun faktanya berbeda karena pihak BumDes malah mengeluarkan karcis atau tiket manual.


Dari hasil penelusuran, satu tiket ternyata bisa digunakan untuk banyak orang. Hal tersebut sangat rentan dengan penyimpangan atau berpotensi adanya dugaan praktik pungli karena dalam tiket tersebut harusnya sudah ada nomornya yang mana keluarnya tiket secara otomatis berhubunagan dengan jumlah wisatawan yang datang.


Saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan penyimpangan tersebut beberapa waktu lalu, Salim selaku Kepala Desa Pahawang beralibi bahwa pihaknya mengeluarkan karcis manual dikarenakan alat e-tiket yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata sulit untuk digunakan karena signal yang kurang mendukung. Kemudian Salim juga mengaku bahwa jika menginput wisatawan dengan alat tersebut sangat lambat sehingga pihaknya memutuskan untuk mengeluarkan karcis manual tanpa sepengetahuan dan persetujuan Dinas terkait.


Ditempat berbeda, Kadis Pariwisata Pesawaran Anggun Saputra saat dikonfirmasi mengatakan apa yang dilakukan oleh Kades Pahawang tidak benar. 


“Kami Dinas Pariwisata Pesawaran tidak membenarkan apa yang dilakukan oleh Kades Pahawang dengan mengeluarkan karcis manual. Padahal kami sudah menyiapkan alat pembayaran karcis non tunah dan aplikasi Sabda agar wisatawan yang masuk jumlahnya bisa terpantau dengan real dan terinput secara real time,” jelasnya, Senin (17/7/2023).


Sambung Anggun, pihaknya sudah mewanti-wanti Kades Pahawang agar tidak lagi melakukan hal serupa karena banyak kontroversi yang terjadi di lapangan, namun sampai saat ini berdasar aduan dari beberapa agen travel pihak BumDes masih mengeluarkan tiket atau karcis manual. 


“Saya sudah memperingatkan Salim Kades Pahawang agar tidak lagi mengeluarkan karcis manual tersebut. Namun sampai saat ini kita masih mendaptkan aduan terkait hal itu, bahkan Kades Pahawang saat ini sulit sekali saya hubungi,” terangnya. 


Terpisah, salah satu agen tour setempat Ahmad Azizurrachman mengatakan tindakan-tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan atas dasar aturan apapun, tetapi para agen tour lebih memilih untuk membayar daripada pengunjung harus melihat kejadian yang tidak enak untuk dipandang.


“Saya tidak membenarkan apa yang terjadi di lokasi wisata Pahawang, namun kami lebih memilih membayar daripada pengunjung melihat kejadian yang tidak baik,” ucapnya. 


Pemilik PT Aero Travelindo Utama tersebut juga mengungkapkan bahwa dengan membayar Rp. 10.000 pengunjung tidak mendapakan fasilitas apapun disana. Padahal dalam aturan yang tertuang dan peraturan yang berlaku pihak pengelola wisata dalam hal ini Dinas terlait melalui Pemerintah Desa Pahawang harus memberikan fasilitas kepada pengunjung wisata. 


”Tidak ada fasilitas yang diberikan dari mereka. Kalau bayar masuknya lebih mahal tapi ada banyak fasilitas yang diberikan untuk para pengunjung mah tidak masalah. Bahkan ada wifi pun Paswordnya tidak diberitahu,” pungkasnya.  (Putra)