Advertisement
Way Kanan (Lampung) --- Irama instrumentalia sholawat dari Grup Drum Band SMP Alhikmah Istoqomah Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung menggema ketika tim dari PTPN III Holding, Senin (17/7/23). Dipimpin Kadiv Hubungan Kelembagaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Ridho Syahputra, PTPN Grup mengantar bantuan dana pembangunan lima ruang kelas dan asrama pondok senilai Rp600 juta.
Penyambutan tetamu dari Jakarta yang didampingi Sekretaris Perusahaan PTPN VII Bambang Hartawan ini begitu meriah karena digelar bersama penyambutan siswa baru SMP dan SMK Alhikmah Istiqomah tahun ajaran 2023-2024. Hadir pada acara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Way Kanan Machiavelli, Kadis PUPR Way Kanan Edwin Bapur, dan pejabat lainnya. Sebagai tuan rumah, KH Imam Sahuri didampingi Ketua Yayasan Ruswo Widodo, para ustad, dan seluruh civitas sekolah.
Pada sambutannya, Kadiv Hubungan Kelembagaan TJSL PTPN Holding Ridho Syahputra menyatakan surprise dengan antusiasme civitas sekolah Alhikmah Istiqomah. Ia tidak menyangka ada denyut pendidikan yang demikian dinamis di daerah yang jaraknya sangat jauh dari ibukota provinsi, bahkan dari ibukota Way Kanan.
"Apresiasi tinggi kepada semua insan Yayasan Alhikmah Istiqomah. Oleh karena itu, sebagai wujud apresiasi PTPN III Holding, kami menyampaikan bantuan dari Program TJSL atau CSR kepada yayasan. Bantuan berupa dana Rp600 juta untuk pembangunan lima ruang kelas pondok pesantren," kata Kadiv bergelar doktor ilmu hukum usai menyerahkan bantuan secara simbolis dan diterima Pengasuh Pondok Pesantren Alhikmah Istiqomah KH. Imam Sahuri.
Ridho menambahkan, dalam hal kepedulian sosial, PTPN Grup memberi perhatian khusus kepada dunia pendidikan. Ia menyebut, pendidikan adalah pondasi paling kuat untuk membangun struktur peradaban suatu bangsa. Dalam konteks ini, PTPN Grup terus menyokong perkembangan dan pertumbuhan pendidikan di seluruh pelosok negeri.
"Kami melihat pondok pesantren adalah tempat persemaian ilmu, amal, dan hikmat paling representatif bagi anak bangsa. Di pesantren itu tempat belajarnya ilmu dunia dan ilmu akhirat. Maka, ketika ada proposal dari Alhikmah Istiqomah, kami respons dengan baik," kata dia.
Pada kesempatan itu, Ridho Syahputra Manullang juga mengenalkan profil PTPN, anak perusahaan, dan produk-produknya. PTPN Grup dengan semua potensinya, termasuk beberapa lembaga pendidikan internal, menbuka diri untuk menerima peserta didik lulusan Alhikmah Istiqomah.
"Kami punya beberapa lembaga pendidikan kejuruan. Ada LPP Agro Nusantara di Yogya, ada Institut Kelapa Sawit di Medan, dan bebepa lainnya. Kami dengan senang hati menerima siswa dari Alhikmah Istiqomah untuk menuntut ilmu. Tentu, harus lulus seleksi," kata dia.
Usai acara, KH Imam Sahuri didampingi Wahid, salah satu ustadz Ponpes Alhikmah Istiqomah menyampaikan rasa terima kasih kepada PTPN III Holding. Ia menyebut, pesantren yang didirikan secara resmi pada 2017 saat ini mengasuh 600-an santri. Sebanyak 260 diantaranya menginap di pondok. Dan dari yang menginap, 58 anak difasilitasi yayasan.
"Kalau semua yang ngaji di sini sekitar 600 anak. Tapi yang mukim ada 260. Kebanyakan dari desa sekitar, tapi ada yang dari luar kabupaten, dari Palembang, dari Bangka Belitung, dan Sumsel lainnya. Sementara asrama dan ruang belajar kami sedikit. Dengan bantuan dari PTPN ini, semoga cukup. Terima kasih PTPN," kata dia.
Tentang muasal berdirinya pondok pesantren dan sekolah ini, Abah Sahuri, sapaan akrabnya, mengatakan, berangkat dari hijrah dirinya untuk memperbaiki keadaan. Saat itu, Sahuri menjadi Kepala Desa hingga 20 tahun di Desa Sukabumi, Bahuga. Namun, keamanan desa dan wilayahnya sangat buruk dengan banyaknya tindak kriminalitas.
"Waktu itu saya berhenti jadi Kades lalu belajar agama ke Solo kepada Kiyai Satari. Lima tahun saya di sana, lalu pulang. Pas pulang, saya diberi wasiat oleh kiyai untuk mendirikan pondok dan sekolah. Maka, tahun 2007 saya mendirikan musala kecil dari bambu di samping rumah. Itulah cikal bakal pondok ini," kata dia.
Lebih jauh Abah Sahuri menyebut nama Agus Fatoni yang saat ini menjadi salah satu pejabat di Kemendagri. Ia mengatakan, ayah Agus Fatoni yang bernama Hilaludin adalah salah satu tokoh agama Desa Sukabumi yang juga mendirikan Masjid Istqomah, cikal bakal nama Pondok Pesantren Alhikmah Istiqomah. Menurut Sahuri, peran Pak Hilal sangat besar dalam perjalanan pondok yang dia dirikan.
"Peran ayahnya Mas Doktor Agus Fatoni sangat besar. Apalagi Mas Agus sendiri, sampai saat ini terus mamantau perkembangan kami di sini," kata kiyai berpenampilan sederhana ini.
Sementara itu, Wahid (38), Kepala SMP Alhikmah Istiqomah menyebut hijrahnya KH. Imam Sahuri adalah berkah bagi Desa Sukabumi dan sekitarnya. Saat ini, kondisi desa jauh lebih tenteram dan dekat dengan kehidupan agamis.
"Pokoknya sejak Abah Sahuri mendirikan pondok dan sekolahan, desa terasa tenteram. Jauh dari kondisi sebelumnya. Masyarakat juga harmonis. Dan Alhamdulillah, saat ini pondok maupun sekolahan banyak sekali yang membantu. Termasuk dari PTPN Holding yang disampaikan hari ini. Saya ikut menyampaikan terima kasih sangat," kata pria sumeh ini. (*)