Advertisement
BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung bersama civitas akademika perguruan tinggi di Lampung membahas pengelolaan sampah pada Seminar Lingkungan dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, di Swiss-Belhotel, Bandarlampung, Selasa (06/06/2023).
Seminar dibuka Sekdaprov Fahrizal Darminto, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Seminar menghadirkan sejumlah Narasumber yang berasal dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Narsumber darii Universitas Lampung, dan PT. Pertamina Patraniaga Integrated Terminal Panjang.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini merupakan Perwakilan dari Civitas Akademika UNILA, ITERA, UIN, dan Poltekes Negeri Tanjung Karang-Kemenkes, Kepala Instansi Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Lampung, Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Lampung terkait beserta jajarannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung beserta jajarannya, Perwakilan dari Pelaku Usaha, serta Seluruh Penggiat Lingkungan (ProKlim dan Pengelola Sampah).
Pada kesempatan itu, Sekdaprov Fahrizal mengatakan berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (sipsn.menlhk.go.id), di tahun 2022 Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah.
Sekitar 18,5% diantaranya berupa sampah plastik. Sedangkan Provinsi Lampung menghasilkan 1.648.059,81 Ton/Tahun dan Penanganan Sampah 554.578,83 (Ton/Tahun) atau baru 33,65 % dengan komposisi untuk jenis sampah plastik sebanyak 407.070,77 (Ton/Tahun) atau 24,70% dari total timbulan sampah.
“Menghadapi kondisi tersebut, manajemen sampah yang berkelanjutan kini menjadi perhatian global, dan sebagai salah satu solusi yaitu adanya bank sampah,” ujarnya.
Menurut Fahrizal, di Provinsi Lampung telah terbentuk 151 Bank Sampah, dan yang aktif cukup banyak yaitu 94 bank sampah.
Pemerintah Provinsi Lampung juga sudah menerbitkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 27 Tahun 2022 Tentang kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah.
Fahrizal berharap melalui kegiatan seminar lingkungan, diharapkan peran aktif seluruh stakeholder dari berbagai sektor yang terkait dengan ProKlim yaitu instansi pemerintah baik vertikal maupun daerah, civitas akademika, para penggiat lingkungan, dan pelaku usaha untuk bergerak bersama dan saling berkoordinasi dalam mewujudkan pembentukan Kampung Iklim di Provinsi Lampung yang dapat membantu pencapaian target nasional pembentukan 20.000 Kampung Iklim yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2024.
Seminar Lingkungan ini merupakan satu rangkaian dalam Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Lampung 2023, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni 2023.
Dengan mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi untuk Memperkuat Peran Generasi Muda, Komitmen serta Kontribusi Multipihak dalam Pembangunan Berketahanan Iklim”, diharapkan pembangunan di Provinsi Lampung dapat memperhatikan dampak lingkungan yang saat ini dirasakan. Misalnya, pemanasan global akibat dari emisi gas rumah kaca. (Red)