Advertisement
Bandar Lampung - Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) menggelar pertemuan dengan Fakultas Hukum Monash University, Australia, pada Rabu, 21 Juni 2023. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kerja sama antara kedua institusi pendidikan tinggi di bidang hukum.
Acara yang digelar di Gedung C FH Unila ini dihadiri beberapa perwakilan dari kedua fakultas. Dari Monash University, hadir Prof. Jean Allain selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Internasional serta Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A.
Dari Fakultas Hukum Unila hadir Dekan Dr. M. Fakih, S.H., M.S., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Dr. Rudi Natamiharja, S.H., D.E.A., serta para ketua program studi dan para ketua bagian.
Dr. M. Fakih dalam sambutannya menyatakan rasa bangganya atas kehadiran tamu dari Monash University. “Suatu kehormatan untuk berkolaborasi dengan Monash University sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan, pertemuan ini bertujuan untuk membawa kerja sama antara kedua universitas menuju taraf internasional sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang hukum di FH Unila.
FH Unila juga mengadakan agenda rutin tahunan yakni International Conferences on Fundamental Rights. Ia turut mengundang Monash University untuk dapat berkolaborasi dan berpartisipasi pada agenda tersebut sebagai salah satu narasumber.
Sementara itu, Prof. Jean Allain mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari FH Unila dan Provinsi Lampung.
Ia menyebutkan, Monash University memiliki hubungan erat dengan Indonesia. Terbukti dari banyaknya alumni Monash yang berasal dari Indonesia. Ia juga menyambut baik rencana kerja sama yang akan dijalin bersama FH Unila.
Salah satu bentuk kerja sama yang ditawarkan Monash University adalah program pertukaran mahasiswa dan dosen di bidang hukum. Hal ini disampaikan Dr. Nadirsyah Hosen dalam presentasinya.
Ia menjelaskan, Monash University memiliki berbagai program belajar di bidang hukum, seperti program sarjana, program juris doctor, program intensif Master of Law, serta Monash Law Research Critical Mass.
Ia juga menginformasikan, Monash University memiliki beberapa pusat studi hukum yang dapat menjadi tempat untuk publikasi, seminar, dan penelitian bersama. Hal inilah yang akan menjadi fokus utama dalam kerja sama antara FH Unila dan Monash University.
Lebih lanjut, FH Unila akan membahas mengenai program master of law dan double degree. FH Unila juga menaruh harapan besar kepada Monash untuk dapat menjadi reviewer dari sembilan legal publication yang dimiliki.
Pertemuan ini ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua fakultas. Kedua pihak berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu hukum di Indonesia dan Australia.