KONKRIT NEWS
Senin, Maret 06, 2023, 13:37 WIB
Last Updated 2023-04-04T06:40:29Z
DPRD Bandar Lampung

Diduga Sebabkan Tanah Berserakan di Jalan Bypass, Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung Minta DLH Awasi Perusahaan Stockpile

Advertisement



Bandar Lampung - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung, minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengawasi perusahaan stockpile yang menyebabkan tanah berserakan di jalan bypass, Panjang.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung, Dedi Yuginta mengatakan, keberadaan perusahaan stockpile diduga menjadi penyebab banyaknya tanah berserakan di Jalan Soekarno-Hatta (Bypass).


Menurutnya proses pengawasan yang lemah dari instansi terkait menyebabkan hal itu bisa terjadi. Menurutnya, setelah menerbitkan rekomendasi perizinan perlu disertai dengan pengawasan yang intens.


"Jika diawasi dengan ketat tentu kejadian seperti itu (tanah berserakan) tidak akan terjadi, maka Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup harus aktif lagi dalam lakukan pengawasan," ujar Dedi Yuginta, Senin, 06 Maret 2023.


Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pun juga harus diperhatikan oleh dinas dan mengobservasi seluruh perusahaan untuk meminimalisir dampak kerusakan lingkungan.


“Jika ada masalah dampak terhadap lingkungan, saya berharap DLH tidak segan lakukan evaluasi terhadap perusahaan yang melakukan pelanggaran. Perusahaan juga harus melaksanakan sebagaimana yang tertuang dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup-upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL) atau pun Amdal," kata dia.


Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, DLH Bandar Lampung, Denis Adi Wijaya mengaku pihaknya pernah memberikan teguran kepada perusahaan stockpile di Jalan Soekarno Hatta agar lebih memperhatikan dampak usahanya terhadap lingkungan.


Pihaknya memastikan jika perusahaan tidak melaksanakan rekomendasi, maka DLH akan kembali meninjau lokasi dan memberikan teguran kedua.


"Bulan kemarin sudah kami berikan teguran, jadi bukan tidak diawasi, kalau ternyata masih ada perusahaan yang mengabaikan, nanti kami akan turun kembali meninjau lokasi dan bisa saja diberikan teguran kedua," ujar Denis.