Advertisement
BANDAR LAMPUNG---Atmosfer sepak bola Indonesia yang sedang on fire direspons karyawan PTPN VII Kantor Direksi dengan menggelar “Liga Kandir”. Diinisiasi Badan Pembina Olah Raga (Bapor) Kantor Direksi, Liga Kandir dimulai Sabtu (8/10/22) di Lapangan Mini Komplek Perumahan Karyawan, Bandar Lampung.
Liga Kandir diikuti lima tim yang diklasifikasi dari ruang kerja karyawan dan satuan tugas. Lima tim itu adalah Lantai I FC, Lantai II FC, Lantai III FC, Scurity FC, dan Koperasi FC. Meski dikemas dengan gaya sepak bola gembira alias hiburan sehat, pertandingan dijalankan dengan peraturan ketat.
Pada pertandingan perdana, Lantai I FC (karyawan yang bekerja di lantai I Gedung Kandir dari berbagai level) kalah 2-6 melawan Satpam. Sedangkan pada pertandingan kedua Tim Lantai 3 FC tim WO berhadapan dengan tim Koperasi
Ketua Bapor PTPN VII Ronal Sudrajat didampingi Nasarudin ketua panitia turnamen internal ini mengatakan, kompetisi ini akan berlangsung setiap tiga bulan.
Turnamen berlangsung setiap hari Sabtu sore dengan dua pertandingan.
“Kami selenggarakan dua kali setahun. Satu putaran selama tiga bulan dengan sistem poin. Yakni, menang poin tiga, seri dengan gol poin dua, seri tanpa gol satu, dan kalah nol. Turnamen ini cukup panjang karena hanya dilaksanakan setiap Sabtu. Pada akhir turnamen ada piala bergilir dan hadiahnya,” kata karyawan yang bertugas di Bagian Sumber Daya Manusia Lantai 3 ini.
Ronal, sapaan akrabnya mengatakan, olah raga, khususnya sepak bola, dinilai sebagai forum yang bebas nilai dan memberi efek kebersamaan. Selain itu, karena melibatkan banyak pemain dan membutuhkan kerja sama tim yang solid, sepak bola diyakini akan menghapus sekat strata pangkat maupun atribut lainnya.
“Main sepak bola kan rame dan butuh kerja sama. Lagi pula, antara bos sama karyawan paling bawah sekalipun, kalau sudah berada di lapangan, sudah sama saja. Di situlah kami ingin menikmati rasa kebersamaan dengan sesama karyawan itu di lapangan,” kata dia.
Ia berharap, perusahaan memberi dukungan untuk menghidupkan forum-forum yang memungkinkan komunikasi antarkaryawan bisa lebih intensif. Menurut dia, olah raga, terutama yang bersifat massif akan berpengaruh kepada model kerja sama di dunia kerja.
“Yang pasti, kami bisa mengisi hari-hari libur dengan hiburan ringan bersama teman-teman. Dan yang lebih penting lagi, olah raga yang menyenangkan akan membuat tubuh sehat dan pikiran segar kembali,” kata dia. (*)