Advertisement
Gambar Istimewa |
Mesuji – Terkait pemberitaan di beberapa media online mengenai sejumlah oknum kepala desa di Kecamatan Way Serdang diduga asyik ngeroom di salah satu tempat karaoke di Kabupaten Tulang Bawang barat beberapa waktu lalu terus berlanjut.
Pasalnya, setelah pemberitaan beberapa waktu yang lalu, beberapa oknum terkait kini saat dikonfirmasi awak media justru memberikan keterangan yang berbeda-beda seolah saling tuding satu sama lain.
Seperti halnya hasil konfirmasi media ini terhadap kepala Desa Rejo Mulyo Kecamatan Way Serdang, Sukiman yang mengatakan, bahwa jika dirinya pada malam itu hanya diajak oleh beberapa rekannya untuk bernyanyi di room karaoke, namun dia mengaku sebelum keberangkatan mereka ia tidak mengetahui jika akan berangkat ke room, dan setiba disana ia pun tidak masuk ke dalam room lantaran dia tidak hobi dan tidak memiliki uang untuk membayar nya.
“Ya memang saya juga jalan, adapun yang berangkat pada saat itu pak SJT mantan kades, pak MK Kades Labuhan Batin, JM Kades Gedung Sri Mulyo, dan RY Kades Suka Agung, dan Pak Sekcam Simpang Pematang JH,” kata Sukiman Kades Rejo Mulyo saat di hubungi melalui telpon Whatsapp, kemarin Kamis (13/10).
Diceritakannya, sebelumnya ia tidak mengetahui jika ingin di ajak ngeroom. Lantaran dirinya tidak hobi hal yang seperti itu, akhirnya ia memilih tidak masuk ke room hanya menunggu di luar ruangan.
“Iya memang kami kesana, kebetulan yang kenal dengan pemilik karaoke nya itu beliau (beberapa teman kades lainnya yang berangkat/red), dan saya pada waktu itu tidak punya uang, lagi pula saya tidak pernah minum, jadi saya fikir masuk pun ke dalam juga percuma, akhirnya saya menunggu di luar, dan beberapa saat kemudian saya mengajak kawan-kawan pulang sebab saya rasa sudah cukup lama bagi saya, saya pun masuk ke dalam untuk mengajak kawan-kawan pulang karena sudah larut malam tidak enak dengan orang rumah, pada waktu itu masuk nya saja sudah pukul 01.30 malam, dan pulang Nya pukul 04 pagi,” jelasnya.
Di tambahkannya, karena dirinya hanya ikut tidak bawa kendaraan, akhirnya ia pun ikut saja dan menunggu lagi lantaran kawan-kawan kades lainnya belum mau pulang.
“saya pun sempat pesan mie instan dan makan mie di luar, setelah saya paksa untuk pulang akhirnya pada pulang, terus terang mengenai masalah ini karena profil saya di pakai, jadi saya kaget, oke lah kalau saat itu memang saya terbukti di dalam room saya juga terima aja, saya juga apa adanya kok, kalau masalah ada berapa pemandu lagu nya saya kurang jelas, yang pasti ada pemandu lagu nya,” urainya panjang.
Disisi lain, Rianto kades Suka Agung Way Sedang, saat di konfirmasi melalui telpon malah mengatakan, jika sebelumnya terdapat kekurangan pembayaran biaya room itu adalah urusan pak Sukiman Kades Rejo Mulyo.
“Itu pak Sukiman pak, hari ini dia kesana dengan pak Sujito nanti orangnya saya telfon, untuk membayar kekurangan nya kalau nggak salah hanya Rp.500 ribu rupiah, kalau yang jalan pada waktu itu pak Sekcam Simpang Pematang, nanti saya telfon pak Sukiman soalnya saya kurang faham, yang lainnya siapa saja,” kata Rianto.
Menanggapi beberapa oknum kades tersebut, Camat Way Serdang Firuzi mengatakan jika sebelumnya sebagai pimpinan ia telah memberikan arahan yang baik, jika terdapat prilaku oknum yang mencoreng itu di luar tanggung jawab nya sebagai Camat.
“Saya ini bukan fisikolog tidak bisa kalau menanggapi yang begituan, secara pimpinan saya sudah mengarahkan untuk kebaikan, kalau pun mereka melakukan itu bukan tanggung jawab saya sebab ini masalah moral dan kesenangan pribadi yang punya urusan, sebab tidak mudah jadi kepala desa yang pakai jengkol satu-satu nya di desa itu, jadi istilah bahasa pak Mami dulu kencing aja tidak bisa sembarangan kalau jadi pimpinan, saya tidak kurang-kurang untuk mengajak kepala desa ini malah saya ajak berorganisasi ke NU untuk ngerem-ngerem,” kata Firuzi.
Sementara Camat Simpang Pematang, Roly Adityawan saat di konfirmasi media pada Jum’at 14 Oktober ia mengatakan jika sekcam Simpang Pematang tidak pernah ngeroom dan yang di beritakan apa kata sumber itu tidak benar.
“Bahwa yang ngeroom itu bukan sekcam Simpang Pematang, dan beliau tidak terima telah di fitnah jika sudah ngeroom, pada saat malam itupun orang nya ada di rumah, yang bersangkutan juga sudah kordinasi ke saya katanya dia mau lapor polisi, jadi kalau mau di buat berita lagi tolong naikan hak jawab sebab nama sekcam saya itu MR bukan JH,” katanya. (Holidi/TIM)