Advertisement
BANDARLAMPUNG - Puluhan karyawan PTPN VII yang akan mengakhiri masa tugas (pensiun) pada 2022—2024 mengikuti Sosialisasi Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), Selasa (18/10/22). Dikordinasikan dari Kantor Pusat Dapenbun di Jakarta secara online, acara dibuka Direktur Operasional Dapenbun Hudi Prihmono. Di Kantor Direksi PTPN VII, hadir secara offline Kepala Bagian SPI PTPN VII Ary Askari bersama 27 karyawan yang akan pensiun. Sedangkan puluhan karyawan dari Unit Kerja PTPN VII mengikuti secara daring dari unit masing-masing.
Dalam pengantarnya, Kabag SPI PTPN VII Ary Askari menyampaikan apresiasinya kepada Dapenbun yang secara rutin dan berkala mengadakan sosialisasi. Menurut Ary, hal ini penting karena para karyawan membutuhkan banyak pengetahuan dan wawasan luas menjelang pensiun.
“Kami apresiasi Dapenbun yang rutin sosialisasi program, terutama kepada karyawan menjelang pensiun. Ini penting karena menjelang pensiun itu butuh persiapan. Selain tentang hak-haknya dari perusahaan maupun dari Dapenbun, juga tentang rencana kegiatan setelah tidak aktif lagi sebagai karyawan,” kata dia.
Ary menambahkan, seiring dengan membaiknya kinerja perusahaan, dalam dua tahun terakhir PTPN VII aktif menunaikan kewajibannya kepada Dapenbun. Hal itu, kata dia, karena sesuai dengan komitmen bersama, hak-hak normatif karyawan adalah tanggung jawab utama perusahaan.
“Alhamdulillah dua tahun terakhir kami penuhi kewajiban kepada Dapenbun. Ini adalah komitmen manajemen untuk mendahulukan hak-hak normatif karyawan. Dengan demikian, kami juga berharap pihak Dapenbun bisa memberi layanan terbaik kepada para purna karyawan PTPN VII,” kata dia.
Sementara itu, dalam sambutan pembukaan, Direktur Operasional Dapenbun Hudi Prihmono menyampaikan terima kasih kepada manajemen PTPN VII. Menurutnya, sinergi Dapenbun dengan PTPN VII dan Holding Perkebunan Nusantara harus terus dijaga dengan terus meningkatkan layanan. Sebab, kata dia, jaminan kehidupan setelah purna tugas sebagai karyawan, akan mempengaruhi semangat kerja.
“Setiap karyawan menginginkan kehidupannya setelah pensiun itu tetap tenang. Dan bayangan tentang hari tua itu sudah terpikir oleh karyawan yang masih aktif, bahkan lima tahun sebelum pensiun. Nah, jika sudah paham hak-haknya nanti, pasti mereka akan lebih bersemangat bekerja menjelang pensiun,” kata dia.
Hudi Prihmono juga memberi informasi perkembangan sangat positif dari Dapenbun beberapa tahun terakhir. Sampai Oktober 2022, kata dia, Dapenbun mengelola dana dari 281 ribu peserta dari seluruh anak perusahaan PTPN Holding. Sebanyak 57 ribu adalah karyawan yang masih aktif.
“Kalau dari PTPN VII jumlahnya sekitar 19 ribu anggota,” kata dia.
Tentang pelayanan, Hudi menyebut aspek ini sebagai komitmen pertama perbaikan. Jika pada masa lalu hampir semua layanan Dapenbun masih manual, saat ini sudah beralih ke teknologi digital.
“Kalau dulu mau melakukan berbagai layanan masih manual, sekarang sudah digitalisasi. Saya masih ingat dulu untuk pengajuan klaim, misalnya, butuh waktu lama, bahkan sampai berbulan-bulan. Sekarang dengan sistem online bisa selesai dalam hitungan menit,” kata dia.
Dengan demikian, tambah Hudi, pihaknya meyakinkan semua pihak, termasuk semua karyawan PTPN VII yang menjadi anggota Dapenbun, akan mendapatkan layanan yang cepat dengan akurasi tinggi. (*)