Advertisement
Bandar Lampung - Abad 21 identik dengan abad informasi, era globalisasi, era keterbukaan, karena pada saat ini perkembangan informasi sangat cepat, terutama dapat dirasakan di negara-negara maju.
Mereka dengan mudah mengeksploitasi, menggandakan dan menyebarluaskan informasi ke seluruh dunia, termasuk negara-negara berkembang. Menjadikan perpustakaan tetap eksis di tengah gempuran informasi multimedia yang melanda masyarakat, melalui adopsi teknologi di perpustakaan, muncul adanya katalogisasi digital, koleksi digital, sampai manajemen perpustakaan yang berbasis ICT (information and communication technology) yang kemudian online dan bisa diakses lewat internet.
Sehingga perpustakaan pun menjadi rujukan penting berkat kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
Hal itu disampaikan oleh Eni Amaliah, Ketua Forum Literasi Lampung pada Diskusi Literasi yang diselenggarakan Relawan Literasi di Lantai IV Gedung Perpustakaan Modern Lampung, Sabtu (17/9/2022).
“Kita kan sedang mendiskusikan pembangunan gedung perpustakaan modern Lampung, jadi kami berharap keberadaan Perpustakaan Modern Lampung nanti harus beradaptasi dengan teknologi, semoga baik layanan maupun koleksi tidak hanya manual tapi juga digital, ada perubahan-perubahan besar yang terjadi di perpustakaan, di antaranya perubahan dari konvensional menjadi hybrid, bookless, dan digital. Perubahan yang terjadi dalam industri informasi maupun teknologi informasi menjadikan perpustakaan semakin berkembang sesuai dengan perubahan kebutuhan Pemustakanya,” ujar Eni Amaliah, yang juga sebagai Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung.
Diskusi Literasi yang dihadiri kurang lebih 60 Peserta para Penggiat, Pegiat, Komunitas, Pemerhati Pendidikan, Relawan Literasi yang mewakili 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, dan juga mahasiswa Prodi IPII Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung, merupakan tindak lanjut dari kunjungan para Relawan Literasi yang telah meninjau langsung ke lokasi gedung untuk mengetahui perkembangan pembangunan gedung perpustakaan modern Lampung pada Kamis Tanggal 15 September 2022.
“Informasi yang kami dapatkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung akan melanjutkan pembangunan Perpustakaan Modern akhir Tahun 2022 melalui APBD Perubahan senilai Rp5,9 miliar, kami dari para pegiat dan penggiat literasi Lampung sangat mendukung sepenuhnya Pemerintah Provinsi Lampung untuk melanjutkan pembangunan ini dan semoga bisa segera direalisasikan, hal itu juga menjawab pertanyaan para penggiat-pegiat literasi di 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampug yang selalu menanyakan perkembangan pembangunan perppustakaan modern Lampung,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan Ketua Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) Provinsi Lampung, H. Gunawan Handoko,SE. untuk mewujudkan masyarakat pembelajar diperlukan usaha yang maksimal, dia berharap pembangunan gedung perpustakaan modern Lampung segera rampung dan keberadaannya bisa berfungsi yang salah satunya sebagai media untuk melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat. Sesuai dengan fungsi perpustakaan diantaranya sebagai simpan karya, pusat sumber informasi, pusat belajar dan penelitian, rekreasi dan pengembangan kultural.
Sementara itu, Pegiat Literasi dari Kabupaten Tulang Bawang, Abdul Anis menyampaikan harapannya, semoga keberadaan perpustakaan modern Lampung nanti mampu menjembatani kesenjangan digital antara masyarakat desa dan kota, maksudnya Pemerintah Provinsi Lampung menempatkan peran perpustakaan yang koleksinya bisa diakses dengan jaringan online sehingga dapat diakses oleh seluruh masyarakat Lampung baik yang tinggal di pulau maupun daerah pedalaman.(*)