Advertisement
BANDARLAMPUNG---Sebanyak 25 proposal terseleksi menjadi peserta PTPN VII Innovation Award 2022. Proposal karya karyawan, baik tim maupun perorangan itu dipresentasikan secara marathon selama dua hari di Bandarlampung Jumat (5/8/22). Dibuka Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy, ajang ini digunakan untuk mengakselerasi kinerja pada seluruh elemen perusahaan.
“Innovation Award ini memang ada pemenang dan hadiahnya, tetapi nilainya justru pada inovasinya. Ada atau tidak ada lomba, inovasi harus menjadi DNA (deoxyribonucleic acid, sifat genetik turun-temurun) kita. Ini sesuai dengan mars PTPN VII, ‘inovasi tiada henti’,” kata Ryan, sapaan akrabnya saat membuka acara.
Ryan mengatakan, inovasi adalah kreativitas yang diciptakan untuk membuat sesuatu yang biasa menjadi lebih dinamis, bahkan luar biasa. Tanpa inovasi, kata dia, kehidupan kita akan menjadi rutinitas yang tak memiliki nilai tambah dan membosankan.
“Kita harus bergerak dinamis dan berubah mengikuti perkembangan zaman. Lebih dari itu, kita juga harus menjadi bagian dari perkembangan zaman itu. Kita harus berusaha menjadi leader, jangan hanya menjadi follower di semua lini. Itulah inovasi,” kata dia.
PTPN VII Innovation Award 2022 ini merupakan seleksi lokal untuk mengikuti Planters Innovation Summit 2022 (PIS 2022) yang akan diselenggarakan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN Holding). Tiga kategori yang dilombakan adalah inovasi dalam strategi bisnis (business strategy), inovasi terobosan teknologi (technology breakthrough), dan inovasi sosial (social innovation).
Panitia akan memilih tiga pemenang per kategori, tetapi akan mengambil dua pemenang per kategori yang akan dikirim ke ajang PIS 2022. Meskipun demikian, semua makalah yang masuk dan memiliki nilai inovasi akan mendapat apresiasi dan mendapat rekomendasi untuk diaplikasikan di semua unit yang selaras.
“Jadi, ini bukan soal menang atau kalah. Semua ide inovasi, menang atau kalah kita apresiasi dan harus diaplikasikan sebagai nilai tambah. Semua kreativitas para inovasi harus diadopsi oleh semua unit,” kata Ryan.
Ketua Pelaksana PTPN VII Innovation Award 2022 Budi Susilo memberi apresiasi antusiasme seluruh karyawan PTPN VII untuk mengikuti ajang ini. Ia menyebut, pihaknya menerima 110 proposal pada semua kategori dari seluruh unit kerja. Lalu, panitia menyeleksi hingga didapatkan 25 proposal yang lolos babak presentasi.
“Sebenarnya semua 110 proposal. Setelah dicek, delapan tidak lengkap, tinggal 102 proposal tim maupun individu. Jumlah personel yang terlibat dalam tim itu 207 orang. Lalu, disaring lagi tinggal 25 proposal yang kami undang presentasi ini dan melibatkan 51 karyawan,” kata SEVP Operation I yang membidangi komoditas kelapa sawit dan teh itu.
Budi menambahkan, 25 proposal yang dipresentasikan terdiri dari tujuh proposal kategori inovasi strategi bisnis, 13 proposal kategori inovasi terobosan teknologi, dan lima proposal inovasi sosial. Ia berharap semua proposal akan bersaing ide yang kemudian memunculkan cara baru dalam menjalankan proses bisnis di PTPN VII.
“Kita memang ingin ikut lomba di Holding (PIS 2022), tetapi sejatinya bukan soal lomba. Yang ingin kita tumbuhkan adalah semangat dan prakarsa inovasinya. Sebab, inovasi adalah perpanjangan napas usaha kita. Tanpa inovasi, kita akan tergerus zaman,” kata dia.
Dari tiga kategori, presesntasi inovasi terobosan teknologi (breakthrough technolgy innovation) lebih menarik perhatian. Selain jumlahnya yang dominan, materi cara-cara baru yang ditawarkan presenter cukup memberi surprised kepada panelis maupun penonton yang juga pemilik proposal dari berbagai unit. Sementara, presentasi dua kategori lain, yakni business innovation dan sosial innovation dilaksanakan terpisah dan terbatas.
Pada kategori breakthrough, Pabrik Karet PTPN VII Unit Kedaton mendapat kesempatan pertama berdasarkan undian. Erik, Asisten Teknik dan Pengolahan Unit Kedaton bersama tim (5 orang) mengajukan sistem deteksi dini suhu kamar asap berbasis digital. Teknik ini ditawarkan untuk menjaga sistem pengeringan karet di kamar asap lebih akurat dan efektif.
Pasa sesi kedua, giliran Tim Pabrik Karet PTPN VII Unit Tulungbuyut. Inovasi yang diajukan adalah memaksimalkan kapasitas kamar asap dengan tetap menjaga mutu hampir tanpa biaya tambahan. Pada unit yang mengolah lateks menjadi karet olahan jenis RSS (ribbed smoke sheet) ini, Tim Inovasi ini mampu menaikkan kapasitas dari 3 ton per hari (kapasitas terpasang) menjadi 3,5 ton per hari.
“Inovasi ini bukan baru rencana, tetapi sudah kami laksanakan dan buktikan. Jadi, sudah berjalan dan kami bisa,” kata Anton Prabowo, Asisten Teknik dan Pengolahan PTPN VII Unit Tulungbuyut.
Tiga panelis pada kategori ini, Daniel Solikhin (Kabag.Ops. I), Nugraha (Kabag Pertanahan dan TI), dan Ary Askari (Kabag SPI) mengeksplorasi setiap detail masalah yang dipresentasikan. Selain mengejar penjelasan secara teknis, mereka juga meminta kalkulasi benefit yang dihasilkan jika teknologi itu diterapkan.
Secara keseluruhan, proposal inovasi datang dari seluruh unit dan seluruh komoditas yang diusahakan PTPN VII. Yakni, dari komoditas kelapa sawit, karet, tebu, dan teh. Bidang yang menjadi bidikan inovasi juga beragam, dari yang menggunakan teknologi otomasi hingga yang manual dan domestik.
Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada upacara HUT ke 77 RI di Kantor Direksi. (Rls/KN)