Advertisement
Ahmad Bastian saat Mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan |
Bandar Lampung - Anggota DPD RI yang juga anggota MPR RI, Ahmad Bastian Sy menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada Mahasiswa, tokoh pemuda, majelis ta'lim ibu-ibu, serta tokoh masyarakat, di komisariat permanen HMI Komisariat Tarbiyah & Keguruan Jalan Pembangunan A8 Gang Sukses, Kota Bandar Lampung, Jum'at 5 Agustus 2022.
Sosialisasi empat pilar dan wawasan kebangsaan juga menghadirkan pemateri dari akademisi Universitas Tulangbawang Topan Indra Karsa.
Dalam pemaparannya di hadapan kaum milenial, tokoh masyarakat, Drs Ahmad Bastian SY mengatakan tantangan generasi muda saat ini tidak lagi satu arah melainkan banyak hal, termasuk serangan media sosial yang harus diimbangi dengan pendidikan karakter.
Bastian menegaskan pengetahuan terhadap wawasan kebangsaan perlu ditanamkan sejak usia dini dan harus melibatkan para orang tuanya.
“Wawasan kebangsaan itu penting dan harus diberikan sejak dini. Sehingga aspek terjadinya radikalisme bisa dihindari, itu karena wawasan kebangsaan sudah tertanam sejak dini,” kata Ahmad Bastian.
Dia menegaskan sangat penting bagi generasi milineral diberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan guna mencegah cara pandang mereka tidak mudah diubah dengan paham-paham yang tidak sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945.
”Dulu generasi muda berjuang melepaskan diri dari penjajah. Sekarang sudah beda kemerdekaan telah kita dapatkan dan permasalahannya yaitu bagaimana mengisi kemerdekaan demi terwujudnya cita cita bersama memiliki masa depan cerah dan bahagia, ” kata Bastian.
Bastian menegaskan sosialisasi empat pilar dan wawasan kebangsaan dinilai penting dilakukan sebagaimana tugasnya di MPR yang diatur dalam undang-undang MD3 untuk memasyarakatkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
”Tujuan lain dari sosialisasi ini untuk melakukan edukasi dan sosialisasi pentingnya pemahaman tentang wawasan kebangsaan, ” terangnya.
Pesan penting lainnya dari kegiatan ini menurut Ahmad Bastian adalah sebagai generasi muda dan penerus bangsa diharapkan mampu menjadi benteng tegaknya NKRI.
Bastian menjelaskan generasi muda sebagai penerus bangsa diharapkan lebih sadar akan pentingnya menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme.
Apalagi saat ini kata Ahmad Bastian permasalahan gangguan, ancaman ketentraman dan kedamaian bisa saja muncul disebabkan faktor rasa toleransi dalam keberagaman yang sudah terkikis, demoralisasi generasi muda serta memudarnya identitas dan karakteristik bangsa.
Ia menyarankan agar generasi muda terhindar dari ancaman tersebut mereka membutuhkan pemahaman dan sikap melakukan filter informasi dan karfikasi serta bersikap lebih hati-hati dan teliti terhadap informasi dan pemahaman yang diterimanya.
"Jangan mudah terhasut dan terbawa emosi begitu menerima infomasi negative yang harapannya pesan itu bisa menimbulkan kebencian terhadap teman dan saudara sebangsa dan setanah air dan persatuan kita menjadi lemah," jelasnya.
Bastian menambahkan, Sosialisasi Empat Pilar MPR RI merupakan posisi yang strategis dan mempunyai peran dan pengaruh yang besar di kalangan masyarakat.
"Sosialisasi di kalangan kaum milenial,warga desa bukan tanpa pertimbangan, karena kami memandang peran kaum milenial, para orang tua mempunyai posisi yang strategis dan pengaruh yang besar di masyarakat,' ungkapnya.
Bastian menambahkan kemajemukan dan toleransi di daerah ini telah menunjukkan warga Lampung menjujung tinggi empat pilar kebangsaan.
Hal itu terbukti dari ragam budaya dan suku yang ada di Lampung. Kalau mau lihat bukti empat pilar kebangsaan diterapkan dan dijalankan dengan baik, itu ada di Lampung.
"Warga Lampung sangat terbuka. Warga Lampung menerima semua suku mulai dari Jawa, Bali, Sunda, dan Palembang. Semua ada di sini. Itu bukti bahwa warga Lampung sudah menjalankan empat pilar kebangsaan,” katanya.
Bastian merasa bangga dan bersyukur tradisi saling menghormati satu sama lain terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
"Lampung kini bisa tetap bersatu, damai, dan aman. Kini kita harus terus membangun negara agar kemajuan dan keadilan sosial dapat terwujud dalam kehidupan bermasyarakat kita".
Dalam kegiatan sosialisasi empat pilar Kebangsaan ini juga ada beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan serta masukan dan saran.
Diantara pertanyaan yang diajukan diantaranya terkait dampak jika generasi muda sebagai penerus bangsa tidak menerapkan rasa cinta kasih terhadap tanah airnya.
Kemudian pertanyaan bagaiamana upaya yang dilakukan membangun Indonesia yang beragam budayanya agar dapat dipahami oleh bangsanya sendiri.
Kemudian bagaimana cara menunjkan sikap ras nasionalisme dan patriotisme ketika seorang ribumi sedang tidak berada di tanah air.
Sedangkan masukan dan saran diantaranya harapan agar DPD RI mampu menjadi wadah perantara perjuangan asapirasi masyarakat.
Serta perluanya generasi muda bangsa berperan aktif menegakan 4 pilar kebangsaan khususnya melalui media sosial. (Red)