Advertisement
MESUJI - Dampak Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten mesuji, mengakibatkan rumah Supriyanto (35), salah satu warga Desa Rejo Binangun RK 02/RT 01, Kecamatan Simpang Pematang, terendam banjir setinggi 75 centimeter.
Diduga, banjir tersebut diakibatkan terlalu deras nya aliran air hujan dan tergolong dangkalnya jalannya saluran arus air (Drainase) serta rendah nya jembatan dari permukaan jalan.
"Kalau hujan lebat, udah sering jadi langganan banjir jika hujan turun ditempat ini pak. Ya , Kemungkinan aliran siring drainase yang tidak mampu menampung air hujan yang melintas ketika hujan turun deras cukup lama," Cetus Supriyanto.
"Memang setiap hujan deras rumah saya pasti kebanjiran. Perkiraan, jika di lihat itu akibat siring disekitar rumah kami yang terlalu kecil dan tidak mampu menampung besar nya air yang mengalir. Ya, meskipun tidak lama tapi setiap hujan air sampai ke dalam rumah bertahan lebih 1 jam pak," jelasnya lagi.
Bersamaan hal itu, selainnya, dikatakan pula oleh (Boiman) warga setempat yang mengaku mengalami kerugian sehingga merusak kolam ikan miliknya seluas 1 Hektar yang siap panen harus mengalami gagal panen diakibatkan luapan air hujan.
"Perihatin mas, Kolam saya seluas satu hektar berisi ikan gurame sebanyak 30.000 ekor, dan ikan nila 10.000 ekor ikut terdampak. Ya akibatnya saya gagal panen dan merugi hingga puluhan juta rupiah karena sudah selama enam bulan ikan ini saya pelihara malah kena banjir," ungkapnya dengan nada sedih.
Mengetahui Informasi yang diterima, Pemkab Mesuji melalui Dinas terkait, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mesuji, Sunardi Nyerupa.SE., langsung merespon cepat guna penanganan dan menginvestigasi apa dampak yang mengakibatkan kebanjiran itu terjadi.
Hari ini diterima laporan telah terjadi kebanjiran dialami warga di Desa Rejo Binangun, kecamatan simpang pematang, dan kami bersama Tim langsung meninjau lokasi dengan didampingi kepala desa dan warga setempat.
Dari hasil investigasi terlihat dilapangan, terdapat penyumbatan beberapa saluran air yang mengakibatkan banjir. Dimana dugaan itu juga terjadi disebabkan oleh kondisi siring dan jembatan yang tidak mampu menampung debit air yang melintas. Alhasil, banjir pun terjadi saat hujan turun," jelas Sunardi. Sabtu, (30/07/2022).
"Dan dalam mengatasi hal itu, tentunya akan cepat segera dilakukan tindakan , serta kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas PU untuk menurunkan alat berat membersihkan saluran air yang tersumbat. Selain itu kami juga mendata korban untuk memberikan bantuan berupa logistik dan peralatan rumah tangga sesuai yang dibutuhkan," paparnya singkat. (Kotan/KN)