Advertisement
Gambar istimewa |
Tulang Bawang Barat - Menanggapi dugaan penjualan pupuk bersubsidi diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dilakukan oleh oknum ketua Gapoktan Karya Bakti, Ketua Dprd Kabupaten Tulang Bawang Barat memberikan tanggapannya. Jum'at, (22/4/2022).
Diberitakan sebelumnya Ketua gabungan kelompok tani Karya Bhakti yang berinisial (SWD) membenarkan bahwa dugaan telah menjual pupuk bersubsidi tersebut di atas HET memanglah benar dengan keterangan dari pemasok dan biaya lain-lain, pasalnya ia saat ini membawahi 15 kelompok tani.
Banyak warga pada saat ini mengeluh dengan mahalnya harga pupuk yang telah dijual oleh (SWD) karena tidak sesuai Peraturan Menteri Pertanian No 49 Tahun 2020.
Berdasarkan temuan yang ada sudah banyak sekali mafia-mafia pupuk bersubsidi, setelah menyisiri daerah pinggiran di kecamatan Way Kenanga, Zainul Ariya Faisal dan TIM media menjelaskan bahwa ada beberapa Gapoktan yang ditemukan di Way Kenanga menjual pupuk subsidi terutama urea dengan harga Rp 150.000,- s/d Rp 160.000,- per sak, padahal keputusan kementerian pertanian no 49 tahun 2020 diharga eceran yang baru jatuh ke petani itu Rp 112.500,- per sak," ungkapnya.
Kemudian Ponco Nugroho selaku Ketua DPRD Tubaba mengatakan tanggapannya "Tanggapan kita mengenai pupuk mahal ya kita gak ngerti, karena kan kaya saya ini kelompok tani saya beli dengan gapoktan lalu saya kumpulkan uang dengan ABKK tersebut terus kita nebus di Bank Lampung," jelasnya.
Lebih lanjut ia menuturkan yang menjadi persoalan dari permasalahan ini harus kita kroscek dahulu kok sampai ada pengecer yang menjual pupuk subsidi, dan hal ini adalah salah satu yang patut dipertanyakan lagi, tandasnya.
Zainul dan TIM juga berusaha mengunjungi Dinas Pertanian untuk meminta keterangan, tetapi Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Tulang Bawang Barat saat itu sedang tidak ada ditempat. (Holidi/KN)