Advertisement
Lampung - Anggota Komisi V DPRD Lampung Deni Ribowo menyebutkan untuk vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung saat ini sudah mencapai 78,46 persen untuk dosis satu, dan dosis kedua sudah 48 persen. Sehingga, kata Deni Ribowo untuk kesadaran masyarakat terkait vaksinasi sudah cukup tinggi.
“Vaksinasi di Lampung saat ini memang sudah tercapai 78,46 persen untuk dosis satu hingga hari ini, itu semua atas kerjasama semua pihak, bahkan TNI Polri ini sampai sekarang pun masih membuka gerai bagi yang mau vaksin,” tegasnya, (17/1/20220.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD Lampung itu juga mengaku untuk vaksin booster (lanjutan), sudah mulai berjalan untuk di Lampung.
Dan untuk yang vaksin tahap dua kemarin, dia menyarankan harus ada skema juga per kabupaten kota, agar bisa dilihat mana yang kurang mana yang cukup.
“Maka skema-skema itu digunakan, kabupaten kota itu berapa skema per hari sanggupnya. Karena tidak semua kabupaten kota itu bisa melaksanakan demikian. Berbeda dengan di DKI Jakarta mereka punya skema itu,” ujarnya.
“Yang punya skema itu baru Bandar Lampung, Waykanan, Lampung Timur. Yang lain belum ada skema,” jelasnya.
Karena hal ini sebagai kebutuhan untuk mengatasi defisit vaksin itu. Sebagai contoh yang dilakukan di Waykanan waktu itu, Sulawesi Utara itu misalnya vaksin disana lebih dan sebelum expired itu ditarik ke Waykanan, hanya seminggu itu selesai.
Deni Ribowo menegaskan, untuk capaian vaksinasi di Lampung dosis satu, itu paling tinggi ada di Kota Metro.
“Vaksin di Bandar Lampung 92, 83 persen, Metro 137 ribu atau 137,9 persen, Metro tertinggi. Kemudian yang rendah itu ada di Pesawaran, Pesibar dan Pringsewu 72 persen. Kemudian Lamteng dan Lamtim 70 persen,” ungkapnya.
Secara global 78,46 persen dosis pertama, dan vaksin kedua sudah 48 persen.
“Jadi gak ada vaksin yang expired semua habis digunakan. Akumulasi itu bisa datang dari parpol dan perusahaan,” jelasnya.
Sedangkan lanjut politisi Partai Demokrat itu, vaksin itu yang melaksanakan adanya di Kabupaten/kota.
“Yang melaksanakan vaksin itu Dinas kabupaten kota dan polri. Kalau kabupaten/kota itu puskesmas dan Polri itu Polsek ini target sasaran vaksinasi,” pungkasnya. (Red)