KONKRIT NEWS
Rabu, Oktober 27, 2021, 17:34 WIB
Last Updated 2021-10-27T10:34:35Z
lampung utara

Kotabumi, Pembangunan Ponpes Alkarim Rasyid Indonesia di Tulung Mili Indah

Advertisement

 


Lampung Utara - Bupati Lampung Utara H. Budi Utomo, S.E.,M.M., menyambut baik didirikannya Pondok Pesantren (Ponpes) Alkarim Rasyid Indonesia ini. Sebab, melalui pendidikan yang berbasis agama, maka masa depan generasi bangsa akan dapat semakin agamis. 

Menurut Bupati, berdirinya Ponpes ini tentunya memberikan daya dukung kepada Pemerintah Daerah, dimana dapat membentuk masyarakat yang agamis, yang juga merupakan bagian dari Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara. 

“Saya optimis, jika akhlak, moralitas, dan kehidupan beragama di Kabupaten Lampung Utara ini dapat berjalan dengan baik, maka Insya Allah pembangunan di segala bidang juga dapat berjalan dengan lebih baik lagi,” kata Bupati saat acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pondok Pesantren Alkarim Rasyid Indonesia di Tulung Mili Indah Kecamatan Kotabumi, Rabu (27/10/2021).

Turut hadir pada acara tersebut, Wakil Bupati Way Kanan Drs. Ali Rahman, M.T., Anggota DPRD Lampung H. Imam Syuhada, Dandim 0412/LU Letkol Inf. Harry Prabowo, Kapolres Lampung Utara AKBP Kurniawan Ismail, S.H.,S.I.K.,M.I.K., mantan Wali Kota Bandar Lampung H. Herman HN yang hadir mewakili keluarga dari Pembina Ponpes H. Yusuf Syahmin, Ketua Ponpes Ustadz Asep Kholis N., S.H.I,M.Kom.

     

Bupati mengakui, pesantren adalah salah satu wadah pendidikan yang telah ada dari sejak zaman dahulu, bahkan jauh sebelum bangsa dan negara kita ini merdeka. Keberadaannya hingga kini tetap eksis dan kokoh berdiri, bahkan terus berkembang di tengah-tengah gempuran era globalisasi dan perubahan zaman. 

Karena itulah, Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, ingin memberikan pengakuan dan independensi pesantren yang berdasarkan kekhasan dalam melaksanakan fungsi kemasyarakatan, kedakwahan dan pendidikan, serta mengatur penyetaraan pesantren dengan pendidikan umum sehingga generasi bangsa ini tidak hanya menguasai IPTEK, tetapi juga menguasai IMTAQ.

“Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk selalu berupaya menerapkan konsep pendidikan yang tidak hanya menjadikan manusia pintar dan menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadikan manusia sebagai manusia yang kenal dan takut dengan tuhannya, sehingga dapat menyikapi berbagai dinamika yang terjadi dengan bijak dan hati yang jernih, termasuk dalam menyikapi adanya pandemi Covid-19 yang sedang melanda negeri ini,” ujar Bupati.

Selain itu, Bupati menyadari bahwa adanya pandemi Covid-19 ini adalah kehendak dari Allah SWT, dan kondisinya saat ini masih terus mengancam keselamatan. Sebagai seorang Muslim tentunya berkeyakinan bahwa pada hakikatnya yang menyembuhkan penyakit itu adalah Allah SWT. 

Namun demikian, seorang Muslim tidak boleh berdiam diri, melainkan harus berikhtiar dengan berobat ke dokter atau mencari obat alternatif lain, serta berupaya memprioritaskan pencegahan daripada tindakan pengobatan. Untuk itu, salah satu ikhtiar untuk bisa segera keluar dari pandemi Covid-19 ini dengan melaksanakan vaksinasi dan mematuhi himbauan dari Pemerintah untuk menjaga dan menerapkan protokol kesehatan.

“Mudah-mudahan, melalui momentum peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Alkarim Rasyid Indonesia kita semua senantiasa diberikan kesehatan dan perlindungan dari Allah SWT, serta semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga Kabupaten Lampung Utara dapat senantiasa dalam kondisi yang aman, agamis, maju dan sejahtera,” tandas Bupati.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Ponpes Alkarim Rasyid Indonesia H. Asep Kholis, S.H.I.,M.Kom, mengucapkan terimakasih kepada Pembina Ponpes H. Yusuf Syahmin karena telah mewakafkan tanahnya seluas 3,5 hektar untuk dijadikan lokasi pembangunan Ponpes tersebut. “Saya muliakan beliau,” ujarnya.

Dijelaskannya, Yayasan ini pertama berdiri di Bandar Lampung pada 8 Oktober 2015. Dimana, Alkarim merupakan bagian dari Asmaul Husna. Sementara Rasyid memiliki arti orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. 

“Sedangkan Indonesia diambil dari karakter bangsa yang menunjukan identitas yang sebenarnya dan menyampaikan budaya-budaya dan tradisi Indonesia,” pungkasnya. (AlbeT/Arj)