Advertisement
BANDAR LAMPUNG - Sebutan Kiyai bagi masyarakat lampung sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat untuk memposisikan seorang yang dianggap sebagai kakak, kiyai dengan kiai yang sering disebut oleh masyarakat indonesia pada umumnya dengan yang sering disebut masyarakat lampung pada khususnya memiliki penulisan dan makna yang berbeda namun pelafalan yang didengar samar-samar sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) Kiai adalah sapaan kepada alim ulama (cerdik pandai dalam agama islam), sedangkan dalam definisi masyarakat lampung yang berbeda-beda dapat ditarik kesimpulan yang mengartikan seseorang yang memiliki tingkat kepekaan terhadap sosial yang tinggi dengan kecerdikan yang dimilikinya, meski seseorang itu bukan dari keluarga sekandung namun acapkali dipanggil kiyai dilingkungan sekitarnya.
Siapa Kiyai Hermawan Sesungguhnya?
Hermawan S.Hi.,M.H.,C.M SHEL lahir di Pardasuka 19 Februari 1984, Putra pertama dari Bapak Bakaruddin dan ALM Ibu Hernawati dari 3 bersaudara. Mengawali jenjang pendidikan di Fakultas Syari’ah pada jurusan AS/Hukum Perdata selesai pada tahun 2008, di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) atau yang saat ini telah beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung dan melanjutkan S2 di Universitas Jaya Baya Jakarta selesai pada tahun 2013.
Semasa menempuh pendidikan di Fakultas Syariah, ia juga aktif dan menempa diri sebagai seorang organisatoris di organisasi ekstra kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Hal inilah cikal bakal gelar kiyai itu selalu melekat dalam sapaan akrab.
Pada tahun 2009/2010 Hermawan sendiri pernah menjabat sebagai ketua Umum HMI Cabang Bandar Lampung, kiprahnya dalam menjabat ketua umum menjadi sebuah momentum parlemen jalanan yang selalu ia gelar bersama organisasi kepemudaan lainnya, sehingga dirinya selalu menghiasi rubikasi media masa dan jalanan Kota dilampung.
Corong toa bak seperti senjata pamungkas dalam menyuarakan kegelisahan masyarakat atas sebuah kebijakan, selain parlemen jalanan suara - suara kegelisahan dan ide kreatif sumbangsih dirinya untuk kemajuan dilampung turut diimplementasikannya melalui diskusi dan audiensi sehingga perannya selaku insan akademis, organisatoris dan aktivis memposisikan dirinya untuk kepentingan keummattan.
Pasca menyelesaikan studi S1, semasa menempuh S2 Hermawan turut menjadi pengurus di Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2010/2013, pasca selesai Pendidikan S2 Hermawan melanjutkan jenjangnya karirnya didunia Advokat atau pengacara dan Politisi. popularitas Hermawan kian merekah naik daun, hal itu dibuktikan dengan mempelopori berdirinya Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Pengacara Syariah (APSI) Provinsi Lampung pada tahun 2016 eksis sampai dengan saat ini, sekaligus menjabat sebagai ketua DPW APSI perdana. Keimanan yang ia yakini yaitu islam dan ilmu yang ia raih dengan sejuta pengalaman, menjadikan dirinya untuk mengamalkan ilmu itu melalui perantara kaderisasi organisasi, sehingga terlahir dan berkembang pesat para Advokat dari rahim APSI dilampung, meski saat ini hermawan tidak menjabat lagi sebagai Ketua namun perjuangannya tak pernah sirna ditangan kaderisasi kepengurusan yang baru saat ini.
Bagaimana Perspektif Taubat Nasional Menurut Hermawan?
Kondisi Pandemi yang kian menjadi membuat seluruh pihak kewalahan untuk memutus rantainya, meski begitu Pemerintah bersama rakyat tetap kokoh berjuang bersama melawan pandemi covid-19.
Dirasa Pandemi ini bagian dari ujian Tuhan kepada umat manusia, Beberapa waktu lalu Habib Abubakar Assegaf menggagas penyelenggaraan Taubat Nasional.
Taubat Nasional sendiri merupakan gerakan kesadaran kolektif yang bersifat teologis dan eskatologis, secara sederhana Hermawan saat ditemui diruang kerjanya menjelaskan pemahamannya tentang Taubat Nasional.
"Sejatinya segala sesuatu pekerjaan yang kita lakukan tanpa kita sadari memiliki sisi kesalahan. Mulai dari praktisi, politisi, polisi, tenaga kesehatan dan seluruh elemen lapisan hingga masyarakat awam sekalipun, sehingga di ditengah ujian bangsa seperti inilah titik akhirnya. Apakah kita masih memiliki tuhan untuk meminta pengampunan atas kekhilafan yang kita lakukan tanpa disadari? Jika masih ada, tentu taubat itulah pintunya pengentuk pengampunan," ujar hermawan.
Menurut Hermawan, kita tak perlu malu untuk mengakui kesalahan itu "Toh di hadapan Allah juga kita memang mahluk yang lemah," jalan taubat nasional yang digagas oleh keturunan Nabi yaitu Habib Abubakar Assegaf. Digaungkan tentu bukan tanpa sebab.
Mari kita lihat kondisi saat ini dan telah berapa lama pandemi melanda kita, menurutnya kondisi saat ini bukan untuk saling menyalahkan serta menebar kecurigaan. Melainkan mari kita lakukan pengakuan bersama atas kesalahan kita melalui taubat nasional.
Terkait taubat nasional, pada tahun 2012 dalam sebuah diskusi perkuliahan hermawan mengaku pernah menyampaikan konsep taubat nasional yang mana hal itu didasarkan pada situasi kebangsaan pada kala itu dan jika saat ini digagas secara nasional, tentu dirinya turut merasakan pemahaman, maksud dan tujuan Habib Abubakar Assegaf.
Lanjutnya, ada baiknya jika taubat nasional dipimpin langsung oleh pemerintah dan diselenggarakan dalam sela-sela momentum HUT RI tentu hal ini menjadikan sejarah dalam umat manusia, yang mana taubat dilakukan dengan disiarkan secara langsung baik media televisi dan media digital lainnya dengan disaksikan dan diamini seluruh masyarakat Indonesia, dari sabang sampai merauke dengan mendasarkan keyakinannya masing-masing.
Saat Disinggung, pasca melakukan Taubat apa yang akan dilakukan Hermawan jika telah dilantik sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) DPRD Kota Bandar Lampung dari Partai Gerindra?
Hermawan mengatakan sebuah ayat dalam Al - Qur'an tentang taubat yang berbunyi "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS. At Tahrim: 8).
Alasannya memilih ayat tersebut, ia berharap dengan taubat yang ia lakukan dirinya dapat lebih baik lagi. Terlebih jika menjadi wakil rakyat yang mana tentunya dirinya memiliki tanggung jawab kepada rakyat dan juga dihadapan tuhan.
"Jika memang saya ditakdirkan menjabat sebagai wakil rakyat melalui PAW, tentu kerja keras, kerja ikhlas dan tuntas yang akan kita lakukan dengan sebenar-benarnya," ungkap hermawan.
Perlu diketahui, hingga saat ini hermawan sedang menunggu waktu prosesi Pelantikan sebagai PAW DPRD Kota Bandar Lampung dari dapil Tanjung Senang, Sukarame dan Sukabumi. (Red/KN)