Advertisement
Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung mendapat peringkat pertama dalam Peningkatan Produksi Padi Tertinggi dari Kementerian Pertanian RI, hal tersebut mendapat tanggapan serta apresiasi dari anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, tentang kinerja Gubernur Lampung, Selasa (14/09/2021).
Politisi Partai Gerindra yang juga sebagai Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesi (HKTI) Provinsi Lampung itu menuturkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kinerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam melakukan peningkatan produksi padi. Dirinya juga berharap Pemprov Lampung bersama stekholder terkait akan terus lebih meningkatkan lagi potensi tersebut, terlebih saat ini baru saja diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Bendungan Way Sekampang yang akan sangat menunjang sektor pertanian.
"Alhamdulillah saat ini kita memiliki bendungan yang baru saja diresmikan. Dengan begitu, otomatis akan meningkatkan produksi disektor pertanian khususnya Padi. Kalau biasanya hanya dapat sekali tanam, saat ini bisa jadi dua kali tanam dalam setahun, pastinya akan meningkatkan produksi padi kita," ujarnya.
Untuk pemenuhan pupuk dan bibit tanaman padi, Katua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Lampung yang akrab disapa RMD itu menyebutkan hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah pusat bahwa peningkatan padi ini harus dipenuhi dengan instrumen-instrumen lainnya seperti pupuk, pestisida, serta menjaga kestabilitasan harga.
Disinggung soal nilai tukar petani, RMD menerangkan bahwa pada saat ini Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung memang belum stabil, hal itu dikarenakan situasi pandemi yang seudah berlangsung sejak 2020 sampai saat ini sehingga kita menganggap ini sebuah anomali. "Jangankan nilai tukar petani, nilai pertumbuhan ekonomi kita juga jauh dibawah 50-60 persen," terangnya.
"Artinya kalau secara proporsional ini masih relatif sangat bagus, meskipun hanya naik sedikit itu lebih baik dibandingkan dengan banyak komoditi yang turun, pendapatan masyarakat turun, pertumbuhan ekonomi turun. Justru kami melihat bahwa NTP malah bisa menyanggah pertumbuhan ekonomi sekarang," tutupnya. (Red/KN)