KONKRIT NEWS
Senin, Agustus 30, 2021, 19:32 WIB
Last Updated 2021-08-30T12:32:41Z
Bandar Lampung

Pabrik Karet PTPN VII Unit Tulungbuyut menerima Piagam Terbaik I

Advertisement

 


BANDARLAMPUNG---Sebanyak 783 karyawan PTPN VII mendapat penghargaan masa kerja 20, 25, 30, dan 35 tahun. Masing-masing 120 orang dengan masa kerja 35 tahun, 189 orang dengan masa kerja 30 tahun, 325 orang dengan masa kerja 25 tahun, dan 149 orang masa kerja 20 tahun. Penghargaan diserahkan pada acara Yubileum 2021 di Aula Harmonis Kantor Direksi PTPN VII di Bandarlampung, Senin (30/8/21).

Digelar terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan, acara dihadiri Direktur, SEVP, para Kabag, dan beberapa perwakilan penerima penghargaan. Sedangkan para yubilaris (penerima penghargaan masa kerja) dari Unit Kerja mengikuti acara secara online.

Memanfaatkan momen, Manajemen PTPN VII juga mengundang Manajer Unit yang mendapat Penghargaan Kinerja Terbaik Semester I/2021 tingkat Holding Perkebunan Nusantara dan Pengumuman Karyawan Produksi Terbaik SM I/2021 di semua komoditi (penyadap, pemanen, dan pemetik the terbaik) sekaligus penyerahan piagam penghargaan dan hadiah. 

Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy dalam sambutan singkatnya menyampaikan selamat kepada para yubilaris. “Atas nama manajemen, saya menyampaikan selamat kepada para yubilaris yang telah mengabdi demikian lama. Saya yakin, loyalitas kepada pekerjaan ini karena kita ikhlas dan memaknai kerja sebagai bagian dari ibadah,” kata Ryan pada acara yang dihadiri SEVP Business Support Okta Kurniawan, SEVP Ops. I Budi Susilo, dan SEVP Ops. II Dicky Tjahyono itu.

Ryanto menyakini, masa kerja yang cukup panjang pada satu institusi bisa dicapai dengan selamat karena karyawan bekerja dengan ikhlas.Dinamika perjalanan bisnis PTPN VII tak lepas dari peran karyawan yang hari ini telah bekerja selama lebih dari 20 tahun. 

Kepada para yubilaris, Ryan mengingatkan bahwa masih ada waktu untuk memberi kontribusi yang lebih baik lagi untuk perusahaan.

“Bagi para yubilaris yang hari ini mendapat penghargaan 35 tahun, saya sampaikan selamat mempersiapkan masa purna bakti. Kepada karyawan yang menerima penghargaan  20, 25, dan 30 tahun, saya ingatkan bahwa masih ada waktu untuk menunjukkan prestasi dan dedikasi terbaik. Masih ada kesempatan untuk meninggalkan jejak atau legacy sebagai penanda karya kita di PTPN VII. Ayo kita tinggalkan legacy yang baik,” kata dia.

Sugino (53), salah satu yubilaris dengan masa kerja 30 tahun menyatakan syukur atas umur dan kesempatan bisa bekerja di PTPN VII. Menurut pria yang memulai bekerja di Afdeling Kalianda tahun 1990 itu, PTPN VII menjadi sandaran rezeki keluarga dan lahan pengabdiannya.

“Saya sangat bersyukur bisa sampai 30 tahun bekerja di PTPN VII. Gaji pertama saya tahun 1990 itu Rp60 ribu di golongan IA/0. Tapi alhamdulillah dari rezeki itu, tiga anak saya lulus jadi sarjana. Saya juga sudah bisa naik haji bersama istri dan sekarang juga punya kebun untuk persiapan pensiun,” kata Sugino yang saat ini bertugas di Bagian Sekretariat Kantor Direksi.

Kepada PTPN VII, kepada para pimpinan, dan kepada seluruh rekan kerja, Sugino menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin selama ini. Di sisa waktu menjelang purnatugas pada 2024, ia bertekat untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan. Ia juga mengajak seluruh rekan kerja untuk meningkatkan kinerja agar PTPN VII segera pulih dan jaya kembali.

Penghargaan Prestasi

Pada acara yang sama, panitia memanfaatkan “panggung” untuk para teladan. Secara simbolis, Direktur PTPN VII mewakili Direksi PTPN Holding menyerahkan piagam penghargaan dan hadiah uang tunai kepada Unit Berkinerja Terbaik Semester I/2021 se PTPN Holding. Pabrik Karet PTPN VII Unit Tulungbuyut menerima Piagam Terbaik I dan berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp50 juta. Lalu, Pabrik Karet PTPN VII Unit Kedaton menerima Piagam Terbaik III dan dengan hadiah uang tunai senilai  Rp25 juta.

Pada kategori Kebun Karet, PTPN VII Unit Waylima meraih penghargaan Kebun Terbaik II dan berhak atas hadiah uang tunai Rp35 juta. Sedangkan PTPN VII Unit Tebenan meraih Piagam Kebun Karet Terbaik IV dan menerima hadiah uang tunai senilai Rp20 juta. Masing-masing piagam dan hadiah uang diterima oleh Manajer PTPN VII Unit Tulungbuyut Agus Faroni, Manajer Unit Kedaton Rusman Ali, Manajer Unit Waylima Moehammad Baasith, dan Manajer Unit Tebenan Andri secara virtual.

Selain itu, panitia juga mengundang para penyadap karet, pemanen kelapa sawit, dan pemetik teh dengan produktivitas tertinggi pada acara ini secara offline dan online. Hadir secara langsung Penyadap terbaik I & II yaitu Tukijan dan Bariyono, keduanya dari Unit Waylima  sebagai Penyadap dengan Produktivitas tertinggi se-PTPN VII. 

Lalu, Poniran  Sariman (Unit Betung Krawo) dan Sabrunoto (Unit Betung) sebagai Pemanen Kelapa Sawit dengan Produktivitas Tertinggi se PTPN VII. Sedangkan Pemetik Teh yang hanya ada di Kebun Unit Pagaralam, Sumsel, Terbaik I diraih Tukinah (kategori petik manual). Lalu, Suwoto, Sugino, Liwon, Suwardi, dan Sugito S untuk kategori pemetik teh mekanis. 

Kepada para peraih terbaik I mendapat piagam dan uang tunai Rp1,5 juta dan peraih Terbaik II mendapat piagam dan uang tunai Rp1 juta. Khusus untuk kategori Pemetik, terbaik I menerima Rp 1jt dan Pemetik Mekanis masing2 senilai Rp 750rb

Tentang kiat meraih produktivitas tertinggi, Ponijan yang ikut hadir di acara secara langsung mengaku tidak ada yang istimewa. Didampingi Bariyanto yang menjadi “runner up”, Ponijan mengatakan, ia bekerja tanpa beban dan fokus kepada pekerjaan.

“Saya merasa bekerja biasa-biasa saja, seperti teman-teman lainnya. Yang saya lakukan, ya disiplin sesuai jadwal kerja dan tidak terburu-buru. Yang penting anteng saja dan terus sampai selesai. Alhamdulillah hasilnya banyak dan sadapannya juga bagus,” kata dia.

Ponijan dan Bariyanto tampak sumringah berada di ruang acara bersama Direksi dan para teladan lainnya. Ia mengaku senang bisa diundang dan pendapat kesempatan bersilaturahmi dengan para pejabat PTPN VII. “Saya sudah sering mendapat penghargaan, tetapi yang menerima langsung dari Direksi, baru kali ini,” kata Bariyanto yang mengaku bertekat tahun depan bisa dapat dan hadir lagi. (Rls/KN)