Advertisement
Bandarlampung - Aliansi Mahasiswa Lampung menolak wacana kedatangan presiden Joko Widodo pada Kamis (02/9) mendatang, karena dikhawatirkan terjadi klaster baru Covid-19.
Menanggapi hal ini, Tokoh masyarakat Lampung Yozi Rizal mengatakan, bahwa langkah dari aliansi mahasiswa tersebut merupakan hal yang sangat wajar.
Sebab, hampir di setiap momen kedatangan orang nomor satu di Republik Indonesia ini selalu menciptakan kerumunan dikondisi apapun, tapi ditengah pendami ini kerumunan tidak diperbolehkan dan bahkan ada sanksinya.
"Hal itu kecenderungan terjadi hingga akhirnya menimbulkan kerumunan. Jadi ketika ada tuntutan dari aliansi untuk melakukan penolakan, jadi saya kira itu wajar,"ujar dia, Senin (30/8)
Ia mengaku penolakan ini, sebaiknya dapat dijadikan sebagai bentuk instropeksi diri dari seorang pemimpin guna lebih baik.
"Tapi jadikan itu sebagai alat instropeksi. Ada yang mengkoreksi. Sebagai pemimpin Joko Widodo harus berterima kasih ketika ada orang yang mengkoreksi, karena ketika tidak ada lagi yang melakukan koreksi kepada pimpinan itu menjadi berbahaya," katanya.
Dampaknya, terbentuk otoriterisme yang kemudian ketika orang bergerak, akan menggulingkan kekuasaan.
"Ketika kita sebagai pemimpin tidak ada lagi orang yang mau melakukan koreksi, itu berbahaya, jadi ketika orang sudah diam, itu berbahaya iya," tutup dia.
foto: Tokoh Masyrakat Lampung Yozi Rizal: Vera Afrianti
keyword: Aliansi Mahasiswa Lampung, presiden Joko Widodo, (Rls)