KONKRIT NEWS
Rabu, Maret 17, 2021, 13:55 WIB
Last Updated 2021-03-17T06:55:03Z
lampung utara

Tasyakuran Tutup Panen Wilayah Tiga Abung Surakarta, Warga Minta Air Tidak di Tutup

Advertisement


Lampung Utara - Balai besar pengelolaan sumber daya air (BPPSDA) wilayah tiga melaksanakan tasyakurun tutup panen rendeng golongan satu, wilayah tiga di Kecamatan Abung Surakarta telah selesai, Rabu (17/03/2021). 


Kegiatan tersebut dilaksanankan di Desa Karyasakti, Kecamatan Abung surakarta, Kabupaten Lampung Utara, dan kegiatan tutup panen dan silaturrahmi antara petani dengan para petugas pengairan tersebut berjalan dengan lancar dan meriah.  


Turut hadir dalam acara Tasyakuran tersebut, Satker Provinsi yang diwakili oleh Rusdianto,  Kepala UPTD wilayah tiga Anjar safari, UPTD Way umpu Sohalbed roni,  UPTD Abung timur Dedi amriwan,   UPTD Pulung kencano Roberta robet,  UPTD Way tulung mas Kaslet, dan beberapa tokoh masyarakat di wilayah tiga.


Acara Tasyakuran dibuka dengan panen raya oleh UPTD wilayah tiga Anjar safari, serta penyerahan cindra mata berupa cangkol pada 18 Ketua GP3a.  sementara anjar menyampaikan bahwa cindra mata tersebut sekedar simbol bahwa betapa penting nya pertanian, "semoga kedepan semangat para petani dapat selalu mengalir terus seperti cangkol yang selalu membuat saluran jalan nya air," harap anjar. 


Lanjutnya, betapa penting nya air untuk para petani dan betapa penting nya para petani untuk pengairan, "Petani juga harus membaca situasi jangan sampai petani nekad gaduh kalau gak ada air," terang anjar.


Sementara itu UPTD wilayah tatakarya Hendra saputra anggara juga menyampaikan, Acara semacam ini baru pertama kali di selenggarakan di UPTD wilayah tiga, dengan harapan agar para petani bisa langsung menyampaikan keluhan nya.  dan kami juga berharap pada dinas pertanian untuk setiap kegiatan atau program yg akan disampaikan agar bisa berkordinasi terlebih dahulu dengan para UPTD yang ada di wilayah tersebut, "selama ini dinas pertanian selalu berjalan sendiri, sehingga kami kadang kesulitan untuk mengatur air," ucap Hendra.  


Dilain pihak tokoh masyarakat sekaligus ketua GP3A menyampaikan harapan para petani terutama di wilayah 3 bisa melakukan penanaman atau yang akrab di sebut gaduh. menurut kabul petani di jaman covid-19 seperti ini hanya sektor pertanian yang jadi andalan masyarakat pedesaan jadi petani sangat mengharapkan agar air tidak ditutup demi kelangsungan ekonomi kami para petani.  Para petani juga sangat berterimakasih atas hadirnya Satker Provinsi, karena bisa bertatap muka dan bisa langsung melihat situasi pertanian di wilayah kami, jadi kami ngeluh kurang air dan sebagainya mereka bisa langsung tahu keadaan yang sebenarnya.  


"kami petani tidak bermuluk muluk permintaan pada pemerintah, pertama kami minta air stabil dan kalau bisa kami setahun dua kali panen.  Pupuk bisa mudah di dapat serta dengan harga yang terjangkau, lalu jalan kelokasi pertanian bisa di perbaiki," harapnya. (Albet)