Advertisement
Husni Mubarok |
Kata “diagnosa” sebenarnya meminjam dari istilah medis, yaitu ketika seorang dokter berusaha untuk mengenali serta mengerti keluhan yang dirasakan oleh pasiennya mengenai sesuatu yang tidak beres dalam tubuhnya. Model pengenalan penyakit oleh para dokter ini kemudian penulis gunakan untuk mendeteksi dan menganalisa penyakit (apa yang salah) didalam tubuh HMI, agar kemudian tidak menghambat pergerakan HMI sebagai organisasi yang menghibahkan tenaga serta pikirannya untuk menjadi problem solver bagi persoalan umat dan bangsa.
Pada saat kita berdiskusi menyoal untuk apa dan bagaimana HMI, maka ingatan kita akan mengarah pada AD/ART HMI yang membahas Fungsi dan Peran organisasi HMI. Fungsi dari HMI yang termaktub dalam AD/ART adalah sebagai organisasi perkaderan, sedangkan Peran HMI adalah sebagai Organisasi Perjuangan.
Hal tersebut tentunya bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi setiap kader HMI, namun, Jika kita telan secara tekstual saja, maka fungsi dan peran dari HMI hanya akan menjadi sebatas pengetahuan, padahal sejatinya Fungsi dan Peran HMI bukan sekedar untuk diketahui, melainkan untuk dijadikan sebagai kaidah serta diaktualisasikan sesuai dengan Khittahnya.
Jika kita cermati, sangat erat kaitannya antara Fungsi HMI sebagai organisasi Perkaderan dan Peran HMI sebagai organisasi Perjuangan, karena tidak mungkin HMI bisa secara efektif memainkan perannya sebagai organisasi perjuangan jika perkaderan yang merupakan jantungnya HMI masih belum berfungsi dengan baik. Untuk itu, agar dapat memainkan peran perjuangannya, yang pertama harus dibenahi didalam tubuh HMI adalah dengan menjalankan secara optimal fungsi Perkaderannya. Setelah perkaderan sudah berfungsi secara optimal, pembenahan yang kedua adalah meneguhkan Khittah perjuangan HMI agar mampu memberikan kontribusi terbaik untuk menjawab persoalan keumatan dan kebangsaan pada setiap zaman.
Indonesia saat ini tengah mengalami multi krisis yang jika dibiarkan akan membahayakan bagi stabilitas Negara. Multi krisis yang penulis maksud ialah ketimpangan yang begitu kompleks karena terjadi hampir di segala sektor. Ditengah pandemi Covid-19 yang sedang ganas-ganasnya, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme masih saja tumbuh subur sehingga semakin memperburuk tatanan kehidupan Negara dan masyarakat yang tinggal didalamnya. KKN merupakan penyakit turun temurun dan sudah mengakar didalam tubuh negara kita. Selama penyakit KKN tersebut belum terobati, maka Civil Society hanya akan menjadi impian yang tidak akan pernah terwujud.
Khittah perjuangan HMI secara umum mengarah pada tujuan HMI yang terpampang didalam pasal 4 AD/ART HMI. Jika kita telaah, sebenarnya yang menjadi persoalan Negara Indonesia hari ini include kedalam salah satu misi perjuangan HMI dalam mewujudkan Tujuannya. KKN yang terjadi di Indonesia merupakan pemicu terjadinya multi krisis yang menggerogoti tubuh Negara Indonesia, maka peran HMI sebagai organisasi Perjuangan harus mampu mendobrak KKN tersebut agar mewujudkan iklim kehidupan negara yang adil, makmur, dan sejahtera.
Perkaderan merupakan sarana atau pembekalan kepada kader HMI untuk mengaktualisasikan perjuangannya secara efektif dan efisien, maka perkaderan jangan dipandang sempit yang tolok ukur keberhasilannya hanya mengacu pada kematangan ilmu pengetahuan saja, namun juga menekankan pada kepribadian kader sehingga memiliki personal responbility yang kuat terhadap persoalan-persoalan yang menghambat perkembangan kehidupan Negara.
Optimalisasi Fungsi HMI sebagai organisasi Perkaderan sangat mempengaruhi efektivitas peran HMI sebagai organisasi Perjuangan. ketika fungsi dan peran HMI bisa dimaknai dan diamalkan oleh setiap kader HMI, maka HMI akan meraih kemenangan. Kemenangan yang dimaksud adalah “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di-ridhoi Allah Subhanahu Wata’ala”.
#Selamat Ulang Tahun HMI Yang Ke-74
Penulis: Husni Mubarok (Ketua Umum HMI Cabang Bandar Lampung Periode 2018-2019)