Advertisement
Lampung Timur - Takut gagal panen petani di Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Mengeluhkan belum adanya pupuk pada musim tanam, awal Januari 2021 Pupuk bersubsidi kembali meresahkan, warga sulit untuk mendapatkan pupuk, meskipun mereka telah memiliki kartu tani.
Kepala Desa Silorejo, Supriono saat wartawan berkunjung di kantor Balai Desa mengatakan, warganya saat ini sedang kebingunan mencari pupuk bersubsidi, Selasa (12/01/21).
Disampaikannya, ''Masyarakat agar bisa berkoordinasi dengan kelompok tani atau gapoktan yang ada di desa, supaya bisa mengetahui bahwah di desa saat ini mengalami kelangkaan pupuk,” kata Supriono.
Sementara, Nardiono (67) mengharapkan, agar Pemerintah Kabupaten Lampung Timur melalui distributor sesegera mungkin mendistribusikan pupuk bersubsidi sebelum melewati masa tanam padi.
“Agar segera turun sebelum lewat masa tanam padi, agar masyarakat petani gak dihantui kelangkaan pupuk,” kata Nardiono.
Nardiono menuturkan, jika sebagian petani di desa Silorejo maupun di sekitaran Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur ini sebagian sudah memasuki tanam padi sekitaran umur 15 hari.
“Artinya, bila mana pupuk ini tidak segera turun, dampak kemungkinan tanaman padi warga Batanghari akan hidup tidak maksimal dan para petani akan menghadapi kerugian besar, berdampak gagal Panen,” ungkapnya.
Begitu juga di sampaikan oleh warga Sumber Rejo, Supri (38) bahwa kebutuhan kelompok tani melalui (e-RDKK) pupuk subsidi juga sampai saat ini belum maksimal dan menyebabkan alokasi pupuk yang tidak mencukupi kebutuhan para petani.
"Kemarin saya beli di pengecer tidak dilayani dengan alasan bukan kelompok tani," dijelaskan Samsi juga selaku warga masyrakat Desa Adiwarno.
“Alokasi pupuk subsidi saat ini menggunakan (e-RDKK) Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tani yang di isi oleh petani dan penyuluh. Namun ini tidak bisa mencakup semua petani. Karena ada beberapa petani yang tidak didaftarkan dalam e-RDKK. Sehingga setiap kali masuk musim tanam, permasalahan pupuk bersubsidi selalu saja mengalami kelangkaan,'' tutup Samsi.
(Samidi/KN)