Advertisement
Jakarta - Wakil ketua DPRD Tulang Bawang MS yang juga istri wakil Bupati, diduga kuat melakukan penipuan terhadap seorang ibu berinisial FW, penipuan tersebut diduga menggunakan modus titip uang yang uang tersebut akan digunakan untuk talangan operasional DPRD Tulang bawang.
Sebelumnya diketahui bahwa MS datang kerumah FW sekitar November 2019, dengan maksud ingin meminjam uang untuk dana talangan operasional DPRD Tulang Bawang, karena waktu itu FW sedang sakit dan tidak punya uang segitu, lalu keesokan harinya datang lagi dengan maksud yang sama, akhirnya FW usahakan lewat pinjaman ke salah satu Bank di Bandar Lampung, totalnya 1,4 milyar.
Namun dalam pemberian kwitansi yang disepakati bersama dan tertulis bahwa menitipkan uang yang di sepakati yang akan dikembalikan pada 29 maret 2020.
Berdasarkan keterangan yang beredar dari FW, jumlah uang yang dipinjam oleh MS wakil ketua dewan DPRD Tulang Bawang tersebut sebesar 1,4 milyar.
Terkait sejauh mana upaya yang ditempuh oleh FW untuk mengambil uang titipan yang menjadi hak beliau. Beliau terus dan berupaya meminta kembalikan uang titipan tersebut, namun tidak ada hasil dan terkesan tidak bertanggung jawab.
Secara Baik-baik sudah diupayakan tapi tidak ada itikad baik, malah terkesan tidak mau bertanggung jawab, semua bukti sudah siap, serta saksi juga sudah dipersiapkan termasuk pihak Bank yang menyaksikan waktu transaksi.
Menyikapi hal tersebut, Perkumpulan Gerakan Aktivis (PGA) yang di komandoi menggelar unjuk rasa dan press conference. Dalam press rilis yang dikeluarkan PGA pada Jumat (29/1/2021) kemarin mempertanyakan sikap Polda Lampung atas kasus tersebut.
"Ada apa dengan polda Lampung," ucap Mahfud Tamher koordinator Lapangan PGA.
Selain itu, para aktivis yang tergabung dalam PGA juga mendesak mabes Polri mengambil alih kasus dugaan penipuan yang melibatkan wakil ketua DPRD Tulang Bawang, MS. Kemudian mendesak DPP PAN untuk melakukan atensi atas indikasi kasus wakil ketua DPRD Tulang Bawang MS dan segera PAW terhadap MS.
Tidak hanya itu, PGA juga mendesak kepala kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang baru, untuk mengungkap tuntas kasus yang menyeret nama wakil ketua DPRD Tulang Bisa tersebut serta menagih janji Kapolri untuk menjadikan hukum tajam keatas dan tidak tumpul ke bawah, dan atensi berkas laporan yang sudah dinaikan ke tingkat penyidikan Polda Lampung, pungkasnya. (Red)