KONKRIT NEWS
Jumat, Januari 29, 2021, 21:13 WIB
Last Updated 2021-01-29T14:13:11Z
Lampung Timur

Ketua Kelompok Tani Mekar Abadi Akan Dilaporkan ke Polisi, Ini Alasannya

Advertisement


Lampung Timur - Ketua kelompok tani Mekar Abadi, Purwanto, yang berdomisili di dusun 5 Desa Gunung Tiga Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur akan dilaporkan ke Penegak Hukum diduga tidak transparan mengelola kucuran bantuan berupa 39 ekor kambing tahun 2017 dari dinas Peternakan dan bantuan sumur bor dari Dinas pertanian Kabupaten Lampung Timur di tahun 2020.

Samudi (57) yang mewakili anggota kelompok tani mekar abadi, menyampaikan selain bantuan sumur bor, kelompok tani Mekar Abadi sudah sering mendapatkan bantuan dari dinas pertanian Kabupaten Lampung Timur diantaranya mesin sedot air, mesin hand tracktor, mesin perontok jagung, namun tidak pernah ada musyawarah dalam pengerjaan sumur bor dan penjualan kambing.

Samudi menambahkan, ada juga yang berupa ternak Kambing 39 ekor, 37 kambing betina dan 2 ekor kambing jantan. Hal itu juga dibenarkan oleh Seorang, bantuan itu berasal dari dinas peternakan Kabupaten Lampung Timur, tetapi sudah terjual namun tidak ada musyawarah dengan anggota.

''Pernah diberitahu kalau ada bantuan dari dinas pertanian maupun dari dinas peternakan tapi saya tau dari berita yang beredar di medsos. kalau ada bantuan sumur bor dari dinas pertanian Kabupaten Lampung Timur," ungkapnya. Jumat (29/1/2021).

Setip akan pengajuan bantuan kita di ajak musyawarah. tetapi kalau masalah dana dan pengerjaan kita tidak pernah di libatkan sama sekali.

Kepala Desa Gunung Tiga, H.Helmi. akan mensuppot langkah - langakah yang akan di ambil anggota kelompok tani mekar abadi.untuk melaporkan ke APH Aparat Penegak Hukum atas dugaan penggelapan hewan ternak kambing bantuan dari dinas perternakan Kabupaten Lampung Timur.

Sebelumnya Suardi sekertaris kelompok tani mekar abadi  menyampaikan Kalau bantuan berupa uang 20 juta selanjutnaya hanya menerima berupa barang kalau yang bernominal Rp.30.000.000 (Tigapuluh Juta Rupiah) untuk pupuk dan obat -obatan.

Sampai berita ini di terbitkan kembali Ketua Kelompok Tani belum bisa di konfirmasi,di telpon aktif tetapi tidak di anggkat.

(TIM/KN)