Advertisement
Bandar Lampung - Sistem Demokrasi di Indonesia hari ini dinilai sedang bermasalah. Hal itu ditandai dengan tergerusnya kubu oposisi. Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung Ryki Setiawan berharap agar Pemuda dan Mahasiswa lebih ketat untuk mengontrol serta mengawasi rezim pemerintahan. Sebab, hari ini dinilai dari kubu oposisi sudah tergerus, Jumat (25/12/20).
Melihat kondisi makin tergerusnya peran oposisi, ryki mengatakan mahasiswa dan pemuda harus siap menjadi oposisi sejati untuk mengawal kinerja dari kabinet pemerintah yang dipimpin oleh pak Jokowi.
"Hari ini saat nya mahasiswa dan pemuda untuk lebih masif lagi dalam mengawal serta mengontrol dinamika politik di rezim pemerintahan yang hari ini di pimpin oleh pak Jokowi,"Ujar Ryki.
Menurut dia, hari ini para elite politik sudah rekonsiliasi tidak lagi memperhatikan prinsip check and balance.
"Keberadaan oposisi tetap penting dalam sistem demokrasi, tidak bisa kita pungkiri jika pemerintahan Indonesia tanpa adanya kubu oposisi, karena tanpa adanya oposisi seakan-akan bahwa demokrasi Indonesia telah tergerus, sehingga tidak ada lagi prinsip check and balance," kata Ryki.
"Saya meminta untuk pemuda dan mahasiswa agar di garda terdepan untuk menjadi oposisi, karena suatu pemerintahan yang tidak ada oposisi akan cenderung kompromistis, sehingga melahirkan otoritarian. Inilah waktunya kita menunjukan peran serta fungsi dari pemuda dan mahasiswa sebagai Agen Of change, Sosial of Control, agar Idealisme dapat terjaga dari para pendekar berwatak jahat. Mengutip dari yang disampaikan oleh Tan Malaka bahwa "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki pemuda". Karena dipundak mahasiwa dan pemuda lah Harapan Masyarakat Indonesia," Pungkas Ryki. (Rls/KN)