Advertisement
Oku Selatan, (Konkrit news.com) - Akibat tak bisa menggunakan mobil ambulance Insan Pers dan Ormas kecewa dan mengkritik pelayanan RSUD Muaradua dan sejumlah Puskesmas yang ada diwilayah kabupaten Oku Selatan.
Bermula dari rasa kepedulian kepada rekan mereka sesama insan pers atas nama IB yang sakit pasca harus dirawat di RSUD Muaradua beberapa hari terakhir, lantas atas keputusan keluarga IB harus dibawa pulang kembali untuk menjalani rawat jalan di kecamatan Pulau Beringin, sekitar perjalanan 1,5 jam dari kota Muaradua.
Namun sangat disayangkan saat segala sesuatunya sudah disiapkan,kendaraan yang semestinya menggunakan Ambulance dari RSUD herannya tidak bisa dipakai dan setelah berbagai upaya untuk mencari jalan keluarnya, akhirnya menggunakan mobil ambulance milik Desa guna mengantarkan rekan mereka menuju rumah kediamannya.
Hal ini diungkapkan beberapa awak media saat sedang mengurus rekan media yang sedang sakit di RSUD kota Muara dua. Jumat, 18 Oktober 2020.
Bastari mengungkapkan perasaan kekecewaan atas pelayanan RSUD kota Muaradua.
"rekan kami beberapa hari lalu sedang dirawat di RSUD namun hari ini atas permintaan yang bersangkutan dan keluarga berencana untuk rawat jalan, lalu kami berkomunikasi ke pihak RSUD untuk memakai mobil Ambulance namun pihak RSUD tidak bisa memberikan penjelasan yang tepat mengapa Ambulance tidak bisa digunakan," ungkapnya dengan nada kesal.
"sebelumnya Kita sudah koordinasi dengan pihak rumah sakit, tapi jawabannya tidak ada kepastian, alasannya klasik. Aneh aja gak bisa dipakai ambulance itu?lantas untuk apa guna ambulance tersebut," tambah bastari, yang juga tergabung di pengurus PWI Oku Selatan.
"Kalau masalah biaya kita bisa kompromi, kami awak media saja sulit untuk menggunakan apalagi masyarakat biasa," ucapnya.
Dalam permasalahan yang sama Tisna menyayangkan atas kejadian ini,ia pun mengomentari perihal yang terjadi menimpa rekannya yang sedang menjalani perawatan di RSUD.
"Kalau soal pembayaran rumah sakit kepada rekan kami yang ditanggung pemkab melalui (Jamkesda),andai ini menjadi acuan mereka tidak bisa menggunakan fasilitas ambulance itu tentu ini alasan yang dibuat buat," imbuh tisna.
Pemerintah sudah semestinya menjamin hak setiap warganya untuk mendapatkan hak yang sama,apalagi dalam pelayanan kesehatan. Saat diminta pendapatnya, Henafri pun menambahkan
"Kami berupaya subjektif , kalau kami insan pers saja sulit dilayani,bagaimana masyarakat biasa itu akan mendapat pelayanan kesehatan yang baik,itu acuannya," tandasnya yang juga tergabung di GNPK-RI di Oku Selatan.
"Selain itu kami upayakan berkomunikasi ke beberapa Puskesmas tujuan untuk berkoordinasi untuk memakai mobil ambulance Puskesmas. Namun anehnya beberapa Kepala Puskesmas (Kapus) handphone tidak aktif,dikatakan staf Puskesmas kebijakan ada di kepala Puskesmas untuk menggunakan ambulance tersebut," tutupnya Henafri kecewa.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD muaradua belum bisa dikonfirmasi.
( Tim/Kn)