Selasa, September 29, 2020, 23:34 WIB
Last Updated 2020-09-29T16:34:55Z
Berita

Rekaman Suara Mengenai Gempa dan Letusan Gunung Krakatau di Lampung, Sekda Provinsi Lampung , Itu Hoaxs

Advertisement

Sekdaprov Fahrizal Pastikan Rekaman Suara Ancaman Gempa Gunung Anak Krakatau adalah Hoaks

BANDARLAMPUNG ---- Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto memastikan rekaman suara ancaman gempa dan letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang beredar di masyarakat adalah Hoaks. 

Masyarakat yang mendapati rekaman tersebut diimbau tidak ikut menyebarkannya.
"Hoaks. Saya tidak pernah memberikan informasi tentang kemungkinan letusan gunung," ujar Sekdaprov Fahrizal Darminto, Selasa (29/9/2020).

Sekdaprov Fahrizal mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi tersebut dan tidak ikut menyebarkannya. "Jangan percaya dengan hoaks," imbaunya. 

Dalam Rekaman Hoaks tersebut, pria bernama Andre itu mengaku mendapatkan informasi terkait akan adanya gempa yang diakibatkan letusan gunung anak krakatau (GAK) tersebut dari Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto.
"Aku baru dapat kabar dari Sekda Provinsi. Beliau dapat data resmi dari BMKG yang memperkirakan kalau Gunung Krakatau akan ada letusan yang mengakibatkan gempa dalam waktu dekat," kata pria bernama Andre melalui rekaman suara yang beredar di whatsapp, Selasa (29-9-2020).

Andre menyebutkan gempa yang akan terjadi itu diprediksi mencapai 8 Skala Richter. "Perlu diingat bahwa gempa di Liwa saat itu 6,5 skala richter. Nah yang ini di atas 8," sebutnya.

Dia pun mengingatkan agar masyarakat yang berada di sekitar pantai untuk berhati-hati. "Artinya keluarga kita yang ada di dekat pantai mohon untuk diingatkan karena sekarang ini sekda sudah memerintahkan instansi terkait seperti BPBD untuk menentukan titik-titik koordinat penyelamatan," terangnya.

Sementara itu, Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung menyebutkan tidak ada info tersebut keluar dari mereka. Bahkan ditegaskan, BPBD Lampung telah mengklarifikasi berita tersebut sebagai berita hoax! (Adpim).