Advertisement
Bandar Lampung - Terjadi kericuhan di kelurahan Ketapang ketika bakal calon walikota datang di Rusunawa Ketapang. Camat panjang Bagus Harisma Bramando yang sedang menyampaikan keterangan kepada warga bahwa tidak boleh ada sosialisasi di fasilitas negara dan tidak boleh berkumpul kumpul disituasi pandemi, dan selalu menggunakan masker.
Kemudian datang bakal calon walikota dengan inisial (YK) beserta rombongan, Yang ingin menyampaikan sosialisasi. Camat beserta stakeholder setempat membubarkan acara tersebut. Alasan camat tersebut dikarena tidak boleh berkumpul di situasi pandemi Covid-19 dengan tidak memakai protokol Covid-19, dan fasilitas negara tidak boleh untuk bersosialisasi bakal calon walikota.
"Saya merasa dihina sebagai camat dengan kejadian ini, mereka tidak ada izin kepada petugas Rusunawa dan stakeholder setempat tentang acara tersebut. Saya bubarkan kegiatan ini karena bnyak warga berkumpul, saya khawatir tentang Covid-19 saat ini. Kemudian tim mereka menghalangi serta melakukan dorong mendorong kepada saya, seolah-olah saya tidak di hargai, tidak ada larangan untuk sosialisasi ketika semua itu sesuai dengan aturan," ungkap Bram selaku camat Panjang, Sabtu (5/9/2020).
Keadaan makin memanas ketika adanya dorong mendorong, karena tim rombongan YK tidak terima kegiatan mereka dihalangi oleh stakeholder setempat.
Dalam kericuhan tersebut terlihat jelas camat Panjang didorong ke parit oleh orang yang tidak dikenal ketika menyampaikan keterangan kepada masyarakat. Camat panjang pun ingin menyampaikan kepada bakal calon walikota tersebut bahwa ini Rusunawa fasilitas negara tidak boleh ada sosialisasi tentang pilkada, akan tetapi boleh bersosialisasi sesuai dengan aturan. Kericuhan pun tidak dapat dihindarkan ketika camat ingin menghampiri bakal calon walikota tersebut karena dihadang para rombongan, dan adu mulut pun terjadi.
"Viral kan ini tidak boleh ada yang yang di tutupi, atau video dipotong potong biar masyarakat panjang khususnya masyarakat Ketapang, bahwa Rusunawa adalah fasilitas negara punya pemerintah kota Tidak ada yang boleh sosialisasi bakal calon walikota siapapun dia dan boleh sosialisasi jika semua sesuai dengan aturan," tutup Bram kepada media. (red)