Advertisement
Terjebak Lockdown di Sudan, Begini Curhatan Mahasiswa: Finansial Sulit dan juga Faskes
Terjebak lockdown di Sudan, Sejumlah mahasiswa asal Lampung yang sedang menempuh perkuliahan di Sudan ini, hanya bisa pasrah dan berikhtiar dengan keadaan di tengah wabah virus Corona atau COVID-19.
Mereka mengalami kesulitan, terutama dalam bidang finansial dan juga kesulitan mendapatkan fasilitas akses layanan kesehatan.
"Sudan sudah mengalami isolasi berkepanjangan sejak 1993, ketika Amerika Serikat memasukkan pemerintahan Omar Bashir ke dalam negara yang mensponsori teroris."Kata Wipa Raziq Sihab Habibi, yang merupakan mahasiswa semester 2 Jurusan Bahasa Arab di International University of Africa, Sudan dan pemerhati politik serta pemerhati kesehatan di Sudan, dalam surat terbuka yang ditulisnya.
Hal ini membuat Sudan kesulitan, serta menjadi penghambat saluran bantuan dana moneter Internasional dan Bank Dunia yang sangat dibutuhkan oleh Sudan. Sejak beberapa tahun belakangan ini Sudan mengalami goncangan ekonomi yang kuat. Puncaknya yaitu pada tahun lalu saat pemerintahan Omar Bashir, hal ini berdampak kondisi politik dan ekonomi Sudan yang kian hari kian merosot.
Ditengah wabah COVID-19 berdampak buruk terhadap ekonomi setiap negara, termasuk Sudan. Oleh itu, pemerintah sudan memberlakuan lockdown atau karantina wilayah secara parsial sejak April 2020 guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, ternyata dampak itu terasa oleh kalangan mahasiswa Indonesia, khususnya dari Lampung yang berkuliah di Sudan.
Sementara itu, mahasiswa lainnya Muhammad Khoirul Fikri berharap Pemerintah Provinsi Lampung dapat membantu mahasiswa Lampung yang tengah berkuliah di Sudan.
"Finansial sulit dan juga Faskes, Kami harap Pemprov Lampung memberikan bantuan. Kami tidak tahu lagi harus mengadu kepada siapa lagi untuk bisa bertahan hidup di negeri orang ditengah Covid-19 ini."Harapnya, Senin (18/5). (Red)