Advertisement
LAMPUNG - Terus meningkatnya jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Virus Corona (Covid-19) di Provinsi Lampung, harus menjadi perhatian prioritas pemerintah dan melihat dampak apa saja yang akan dihadapi dari wabah ini. Gugus tugas Covid-19 yang telah dibentuk, harus dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dalam menghadapi virus ini.
Untuk menangani Covid-19 dan dampaknya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Midi Iswanto meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan covid-19 dan Pemerintah Provinsi Lampung untuk lebih tepat sasaran dan terukur, dalam mengambil langkah penanganan serta pencegahan.
“Beberapa waktu lalu, kami di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Lampung, bersama tim TAPD Pemprov Lampung sudah melaksanakan refocusing dan evisiensi APBD 2020 untuk penangan Covid-19. Semula gubernur menyampaikan angka kebutuhan Rp246 Miliar,” kata Midi Iswanto, Sabtu (16/5/2020).
Akan tetapi, menurut Midi, terbaru ada surat menteri bersama SKB meminta Lampung mencadangkan anggaran penanganan covid-19 untuk ditambah, mengikuti keinginan para menteri-menteri tersebut. Kalau tidak mau, dana DAU Lampung akan ditunda lagi pencairannya dari pusat, sesuai penjelasan Kepala Keuangan Minhairin dalam rapat tersebut.
“Pada dasarnya, saya anggota DPRD selaku badan anggaran menyetujui anggaran penanganan Covid-19 untuk ditambahkan. Akan tetapi dalam penggunaannya, harus tepat sasaran dan terukur hasilnya. Saya juga meminta dalam penanganan Covid-19 ini, pergerakan, perencanaan besar grand desain, hingga penggunaan uangnya harus jelas. Sehingga kedepan dapat dipertanggungjawabkan, serta yang disasar itu juga jelas,” pinta Midi.
Midi menuturkan, terkait wabah Covid-19 ini, akan dihadapi dua persoalan besar. Pertama soal darurat kesehatan (penyakit) dan juga soal darurat ekonomi. Bahkan Midi juga menyetujui pendapat Ketua Gugus Tugas Pusat, dalam penanganan virus ini diibaratkan sedang berperang. Jadi harus menggunakan cara tentara perang yaitu “Kenali Musuhmu, Kuasai Medannya, lalu Tembakkan Pelurunya, maka dipastikan bisa Menang.
“Begitu juga dengan Covid-19 ini. Saya kira yang mengenali dan yang menguasai sejauh mana penyebaran dan dampaknya ini, Tim Gugus Tugas. Namun yang terjadi, justru saat ini yang menembakkan pelurunya orang lain, kenapa semua OPD dan satuan kerja diharuskan menembakkan atau membelanjakan anggarannya. Sehingga hal ini, dikhawatirkan tidak akan tepat sasaran,” ujar dia.
Dalam hal ini, Midi menyoroti adanya tindakan yang tidak tepat dan dianggap pemborosan anggaran seperti, penyemprotan disinfektan dan kegiatan pasar murah, yang selama ini tidak tepat sasaran. Oleh karenanya, ia berharap kedepan bisa fokus, terarah, dan terukur dalam penanganan Covid-19 ini. Sehingga kedepan tidak menghambur-hamburkan anggaran
“Saya berharap semua kegiatan-kegiatan OPD tersentralistik, melalui gugus tugas dan searah dengan perencanaan gugus tugas. Hal ini agar pelurunya tepat sasaran. Jadi kita tidak ada korban dan akan menjadi pemenangnya. Sebab saat ini, Lampung tidak PSBB. Jadi jangan panik terhadap anggaran,” jelas Midi.
Terakhir, Midi meminta Lampung harus punya warna tersendiri, harus berinovasi dalam penanganan Covid-19, tidak latah dan ikut-ikutan, serta harus berhasil dengan anggaran minim. Sehingga kedepan Covid-19 bisa mati, kemudian tidak ada korban, rakyat sehat, dan ekonomi pulih. (Abdullah)