Advertisement
Kades Panca Warna Diduga Bermain-main Dengan Dana BLT DD
Mesuji, Konkritnews.com - Kodir Jaelani Kepala Desa Panca Warna kecamatan Way Serdang Mesuji berkolaborasi dengan beberapa perangkat kampung bawahannya di duga telah mempermainkan pembagian dana BLT terdampak virus covid19 yang bersumber dari dana desa,pasal nya dana BLT yang seharus nya diterima oleh warga sebesar Rp 600.000 hanya di terima warga sebesar Rp.200.000.
Hal ini di ungkap kan oleh beberapa warga penerima BLT kepada tem DPD BAPAN lampung bersama awak media saat di temui di rumah mereka. Terkait hal ini beberapa perangkat desa yang kami jumpai membenarkan bahwa dana BLT hanya di terima warga sebesar Rp 200.000 itupun tidak semua warga mendapat kan BLT kata salah satu kepala rukun warga.
Salah satu warga nyoya Atmi menutur kan bahwa pada pembagian awal warga yang berhak menerima di balai desa memang di berikan penuh Rp 600.000 dan itu di saksikan oleh bapak camat way Serdang, Kapolsek Way Serdang, Babinkam timas panca warna dan beberapa perangkat desa.
Namun atas instruksi kepala desa setelah warga pulang kerumah mereka, kami datangi untuk kami minta kembali dana BLT tersebut sebesar Rp 400.000..dengan alasan untuk di bagikan kepada warga yang tidak menerima, karena warga yang menerima pun sudah kami suruh tanda tangan surat pernyataan yang sudah kami siapkan, dan mereka pun tanda tangan di atas materai surat tersebut imbuh nyoya Atmi selaku kepala rukun warga(RW)
Secara terpisah camat Way Serdang dan Kapolsek way Serdang sangat terkejut saat kami mintai keterangan terkait persoalan tersebut, karena sepengetahuan camat dan Kapolsek jelas kok di hadapan kami, kami hadir saat pembagian BLT DD dan satu rupiah pun tak ada potongan semua cukup Rp 600.000 imbuh kedua pejabat nomor satu di way Serdang ini,
Kami akan croscek ke lapangan akan kebenaran kejadian ini kata camat Way Serdang. Sementara kepala desa panca warna Kodir Jaelani saat tem kami berusaha menemui di balai desa dan di rumah nya yang bersangkutan tidak ada, kami hubungi via whatshap pun tak menjawab,sampai berita ini di turun kan tem belum bisa mendapat kan keterangan dari kepala desa panca warna terkait persoalan ini.
Untuk itu dalam hal ini kepada pihak yang berwajib Polres Mesuji dan Kajari untuk menindak lanjuti oknum-oknum nakal tersebut agar mereka di beri sansi dengan UU yang berlaku. supaya mereka jera terutama kepada Kades. (Tim/KN)