Dianakrobi
Selasa, Januari 07, 2020, 18:06 WIB
Last Updated 2020-01-07T11:06:38Z
DaerahMetro

Warga RT.20 Keluhkan Bau Tidak Sedap, Diduga Berasal Dari Limbah Kopra

Advertisement
Kota Metro|konkritnews.com
Warga sekittar Rt.20 Rw.7 Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur resah dengan adanya aktifitas pengolahan minyak mentah dilingkungan setempat.

Menurut sumber yang patut dipercaya kebenarannya menyampaikan keluh kesah warga sekitar dengan adanya bau yang tidak sedap diduga berasal dari limbah atau ampas kopra hasil penyulingan minyak. Senin, (06/01).

Salah satu warga dikonfirmasi awak media membenarkan kalau adanya pengolahan minyak mentah dilingkungan pemukiman padat penduduk ini.

"Bau nya busuk sekali, apalagi dari hujan tiba, cuaca panas, dan angin kencang, bau nya busuk sekali," ungkapnya menyampaikan ke awak media dengan nada jengkel.

Terpisah, awak media pun coba mengklarifikasi terkait dugaan aktifitas pengolahan minyak mentah dipemukiman warga yang padat penduduk tepatnya wilayah Kelurah Tejosari.

"Pak Lurah akan coba menegur dan menyampaikan kepada pengusahanya terkait keluhan warga tersebut," katanya kepada awak media.

Masyarakat meminta Pak Lurah untuk memberhentikan pengoprasian pengolahan minyak mentah dari bahan kopra tersebut dipemukiman warga lingkungan Rt.20 tersebut, berhubung warga banyak yang mengeluhkan bau yang tidak sedap dampak dari limbah penggilingan kopra.

Menurut Lurah, Ansori, "Pengolahan minyak mentah itu akan segera pindah dibulan Januari 2020 ini, ke Metro Kibang Lampung Timur, tapi tempatnya masih dipersiapkan, tapi kalau ayam sudah dipindahkan dan tidak ada lagi," ucap Lurah.

Masih menurut warga lebih kurang 4 tahun berjalan usaha pengolahan minyak mentah ini sudah sering kali menuai masalah, tapi tidak dihiraukan oleh pengusaha, warga pernah menyampaikan lewat RW untuk menutup usaha bahkan sudah sampai kekelurahan tapi sia-sia usaha tersebut.

Warga tidak pernah berhasil atau kemungkinan ada main antara pengusah dengan pemerintahan sampai sekarang belum ditutup dan tetap beroperasi pengolahan minyak tersebut.

Pihak media berusaha menghubungi pengusaha, D (nama inisial) selaku owner perusahan pengolahan minyak mentah ini melalui pesan WhatsApp nya, minta bertemu guna mencari pemberitan yang berimbang.

Namun D (nama inisial) tidak bisa ditemui dan D (nama inisial) menyampaikan lewat pesan WhatsApp nya, "baiknya warga dan RW/RT duduk bersama membicarakan hal ini di kelurahan, mencari solusi karena ini menyangkut perut orang banyak," katanya.

Selanjutnya bagaimana nasib 7 orang kepala rumah tangga dan beberapa ibu-ibu yang bekerja cari makan di usaha saya.

Patut dipertanyakan, ada apa dengan D (nama inisial), mengapa minta bertemu di Kantor kelurahan, sedangkan maksud awak media ingin bertemu berbincang dengan D (nama inisial), diduga kuat D (nama inisial) ini ada main dengan pihak Kelurahan Tejo Sari, Metro Timur, Kota Metro.

Kepada Dinas terkait dan penegak hukum untuk memberhentikan usaha pengolahan minyak mentah di pemukiman warga padat penduduk tersebut, sekaligus mengkroscek perizinan usahannya, kerena sudah membuat masyarakat sekitar resah, dengan adanya limbah bau yang tidak sedap yang diduga berasal dari tempat pengolahan minyak timbulnya bau tersebut.
(Tim)