Advertisement
Pembangunan pengerasan
jalan lingkungan pemukiman (rabat beton) di Pekon/Desa Sinarmancak, Kecamatan
Pulaupanggung, Kabupaten Tanggamus yang dikerjakan melalui melalui anggaran
Dana Desa (DD) tahun 2019, terindikasi dugaan bangunan terkesan asal jadi.
Pasalnya, bangunan
di empat titik lokasi pekerjaan rabat beton yang baru selesai dikerjakan lebih
kurang empat bulan sudah banyak kerusakan dan diduga dikarenakan kurangnya
semen dalam adukan semen dan pasir.
Butiran
krokos yang sudah terpisah dari adukan semen dan pasir membuat pembangunan
rabat beton kurang enak dilihat, pembangunan rabat beton terkesan amburadul dan
diduga tidak sesuai dengan Besaran Teknis (Bestek).
AN (nama
inisial), dan RM (nama inisial) salah satu warga Dusun II RT 01 Pekon/Desa
Sinarmancak merasa geram dan kecewa terkait pekerjaan pengerasan jalan rabat
beton, volume 140 meter dengan anggaran Rp. 64.894.000,- tahun 2019, yang
dikerjakan PJ Pekon Sinarmancak, Johan, baru empat bulan sudah rusak parah.
AN
(nama inisial) dan RM (nama inisial), merasa kecewa dengan tidak diandilkannya
warga sekitar dalam pelaksanaan pembuatan rabat beton, sedangkan warga sangat
ingin ikut bekerja dalam pembangunan jalan jenis rabat beton tersebut.
“Kami sebagai
warga lingkungan dusun ini tidak boleh bekerja dalam pembuatan jalan rabat
beton ini, padahal kami sudah usul, dan kata warga sekitar pekon sini, orang
sini sudah minta kerjaan, tapi PJ Pekon tidak membolehkan, harus dari dusun lain,
entah kenapa padahal pekerjaan keseharian kami adalah tukang bangunan, dan
sepertinya proyek pembuatan rabat beton ini dikerjakan oleh tukang yang
domisilinya dari Pekon/Desa lain, tepatnya dusun kampung asam, Pekon
Gunungmeraksa,” imbuhnya.
Ditempat
terpisah, ED (nama inisial), warga Dusun II RT 01 Pekon/Desa Sinarmancak,
mengeluhkan bahwa pekerjaan pembangunan jalan jenis rabat beton yang berada
didepan rumahnya sudah rusak parah.
Pembangunan
pengerasan jalan lingkungan pemukiman (rabat beton) dengan volume P 56 meter yang menghabiskan anggaran
mencapai Rp. 27.168.000,- sumber dana dari Dana Desa terindikasi dugaan
bangunan asal jadi.
Selain pembangunan jalan rabat beton, dilokasi ini dibangun
satu unit Pembangunan Prasarana Jalan Pekon (Gorong-gorong Plat Beton), bersumber
dari Dana Desa dengan anggaran bangunan lumayan fantastis mencapai Rp.
11.081.500,-.
Dilokasi
lain, AS (nama inisial), Warga Dusun I RT 01 kecewa terhadap Pembangunan
Pengerasan Jalan Lingkungan Pemukiman (rabat beton), volume P 150 meter yang
menggunakan sumber dana dari Dana Desa dengan anggaran Rp. 68.501.500,-.
“Menurut
pribadi saya, fisik bangunan seperti ini kurang bagus, karena anggaran besar ya
begini fisik bangunannya, baru ditimpah hujan beberapa minggu saja sudah
hancur, intinya prediksi saya kurang semen, kedepan harapan saya pekerjaan ini
agar dibagusin lagi,” ujar AS.
Kalau bisa,
Lanjut AS (nama inisial), "Konfirmasi dengan RT setempat, tawari masyarakat.
Masalah anggaran-anggaran pekon kasih tahu masyarakat larinya kemana, dari mana,
kan masyarakat belum tahu, tahu-tahu segitu anggarannya, ya kaget juga
dengarnya, pembangunan rabat beton yang menghabiskan anggaran banyak tapi
hasilnya kurang baik,” lanjut AS (nama inisial) kecewa dengan PJ Pekon karena fisik bangunan rabat beton diduga kurang semen.
Sisi lain,
MR (nama inisial) mengeluh dan kecewa dengan tidak dilibatkan dalam pelaksanaan
pembangunan rabat beton diwilayahnya, sedangkan lokasi pembangunan rabat beton
tepat didepan rumahnya.
Hasil pekerjaan
pembangunan rabat beton yang baru dua bulan sudah rusak, menurut MR (nama
inisial) bangunan tidak layak dan sangat mengecewakan warga sekitar Pekon/Desa
Sinarmancak, Kecamatan Pulaupanggung.
“Kalaupun
saya diajak untuk bekerja saya mau, karena saya asli warga sini dan saya
sebagai pengurus masyarakat sini, pekerjaan pembuatan rabat beton sekitar satu
minggu, baru dua bulan pekerjaan rabat beton ini sudah rusak, jenis bangunan
tidak layak, harapan saya bangunan ini diperbaiki, dan saya jangan hanya diintrogasi tapi ditindak lanjuti hasil pekerjaan ini, masyarakat sini lima puluh
persen kurang puas dengan hasil pekerjaan ini,” tegas MR dengan penuh
kekecewaan kepada PJ Pekon/Desa Sinarmancak, Johan.
Dilain waktu,
Senin, (20/01/2020), sekira pukul 10.47 Wib, Wartawan konkritnews.com dan Media
Inspiratif kunjungi kantor Pekon/Desa Sinarmancak, tujuan mengkonfirmasi terkait
bangunan pekerjaan yang dikerjakan di Pekon/Desa tersebut. Sangat disayangkan, PJ
Pekon/Desa, Johan, tidak berada ditempat.
“PJ
Pekon/Desa enggak ada, Sekdes/Juru Tulis pun tak ada, TPK sepertinya dirumahnya, tadi katanya Sekdes lagi
ke Kantor Camat, dan memang dari pagi PJ dan Sekdes/Juru Tulis belum datang kesini,” kata Kasi Pemerintahan Pekon/Desa Sinarmancak.
“Kalo kita
melihat hasil pekerjaan kurang bagus, seharusnya diperbaiki lagi, bangunan baru
empat bulan sudah rusak dan hancur, mungkin bapak bisa liat sendiri hasilnya
acak-acakan,” jelas Kadus.
Lanjut Kadus,
“Pekerjaan dikerjakan oleh pekerja luar Pekon/Desa lain, tepatnya Pekon/Desa Tekad,
sedangkan mayoritas masyarakat sini banyak yang bisa bekerja, bicara
bangunan kita tidak dikondisikan, cobalah ambil pekerja dari Pekon/Desa
Sinarmancak, mungkin hasilnya akan bagus karena ini kan Pekon/Desa kami
sendiri,” lanjutnya.
Untuk berita
yang berimbang, wartawan konkritmews.com mencoba menghubungi PJ Pekon Sinarmancak, Johan, via telepon, PJ Pekon Sinarmancak minta
ingin bertemu saat dikonfirmasi, terkait bangunan pekerjaan yang dikerjakan
oleh Pekon, tapi waktu belum bisa ditentukan.
“Nanti kita
ketemu saja, kita bahas masalah ini nanti saat ketemu,” tutup PJ Pekon Sinarmancak,
Johan.
(Robi/KN/Red)